Jadi Bank Beraset Terbesar, Ini 3 Incaran Bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 29 Januari 2021 06:12
Jadi Bank Beraset Terbesar, Ini 3 Incaran Bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk
Awal bulan depan, bank syariah ini akan `dilahirkan`.

Dream – Jika tak ada halangan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) awal bulan depan sudah terbentuk dan Indonesia saham memiliki bank syariah terbesar yang masuk jajaran 10 bank dengan aset terbanyak di Indonesia.

Setelah mendapat persetujuan merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penggabungan usaha PT BRISyariah Tbk, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank BNI Syariah tinggal menyelesaikan proses administrasi di Kementerian Hukum dan HAM.

Dengan aset mencapai Rp214 triliun, BSI akan menjadi penantang baru di antara 10 bank penguasa bisnis keuangan di Indonesia dari sisi aset. Manahemen BSI sendiri langsung tancap gas dengan memasang tiga fokus bisnis yang akan digarap perusahaan. 

Mengutip keterangan tertulis Project Managementy Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, BSI ada bermain di tiga fokus bisnis di Tanah Air. Pertama, fokus bisnis segmen Usaha Kecil dan Menangan (UKM).

BSI memastikan akan mendukung para pengusaha UMKM melalui produk dan layanan keuangan syariah.

Kedua, segmen ritel. Di segmen ini, BSI akan memiliki beragam solusi keuangan, seperti keperluan ibadah haji dan umrah, serta zakat, infak, dan sedekah (ZISWAF). Kemudian, produk berbasis emas, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip Syariah yang didukung oleh kualitas digital banking dan layanan kelas dunia.

Di segmen korporasi dan wholesale, BSI akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan syariah. Selain itu, bank syariah ini juga dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Di samping itu, Bank Syariah Indonesia akan menyasar investor global lewat produk-produk syariah yang kompetitif dan inovatif.

1 dari 3 halaman

Jadi 10 Top Global Bank Syariah

Setelah bergabung, Bank Syariah Indonesia akan berkegiatan usaha di lebih dari 1.200 kantor cabang dan unit yang telah ada milik PT BRISyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah. Total aset bank ini nantinya mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti senilai lebih dari Rp20,4 triliun.

Jumlah ini akan menempatkan bank hasil merger ke daftar 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Tak hanya itu, bank ini juga akan masuk ke dalam 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Bank Hasil Penggabungan akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS. Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen.

Sisa kepemilikan saham lainnya akan dipegang DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen. Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan.

2 dari 3 halaman

Ini 5 Pemilik Terbesar Saham Bank Syariah Indonesia Tbk

Dream - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) beberapa hari akan segera beroperasi secara resmi. Bank hasil penggabungan dari tiga bank syariah milik pemerintah itu telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan surat persetujuan tersebut, kini BSI tinggal menyelesaikan beberapa proses administrasi seperti permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Kementerian Hukum dan HAM dan permohonan pencatatan saham tambahan ke Bursa Efek Indonesia.

Mengutip keterangan tertulis Project Managementy Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, penggabungan PT BRISyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah akan menjadikan BSI sebagai salah satu dari 10 bank nasional dengan aset terbesar di Indonesia.

BSI juga akan menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

 

 

Ketiga direksi bank syariah yang menjadi bagian merger juga mengimbau nasabah untuk tenang dengan proses penggabungan ini.

" Kami akan lakukan dengan saksama secara bertahap, tidak terburu-buru demi meminimalisasi risiko disrupsi bagi nasabah selama proses integrasi berlangsung,” kata Ketua Project Integrasi Herry Gunadi meyakinkan.

Salah satu keuntungan dari merger ini adalah BSI tak perlu lagi melakukan penawaran saham mengingat BRISyariah saat ini sudah berstatus sebagai perusahaan publik dengan saham tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perubahan akan terjadi pada komposisi kepemilikan saham di BSI yang akan tetap menggunakan ticker code BRIS di lantai bursa.

 

3 dari 3 halaman

Ini Para Pengusaha Saham Bank Syariah Indonesia

Nantinya, komposisi pemegang saham pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan dikuasai mayoritasnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI sebesar 51,2 persen. Bank Mandiri merupakan induk usaha dari PT Bank Syariah Mandiri.

Disusul PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) yang menguasai 25,0 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 17,4 persen.

Porsi pemegang saham lainnya akan dimiliki oleh DPLK BRI - Saham Syariah sebesar 2 persen dan publik 4,4 persen.

" Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan," mengutip keterangan tertulis tersebut.

Beri Komentar