Guess Akan Menutup 100 Toko Di Seluruh Dunia Karena Pandemi Corona. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi Covid-19 benar-benar tak pandang bulu. “ Serangan” virus corona ini juga menghantam brand-brand ternama, seperti Guess? Inc.
Dikutip dari World of Buzz, Selasa 16 Juni 2020, perusahaan itu akan menutup 100 toko di seluruh dunia dalam rentang waktu 18 bulan setelah terjadi perubahan permintaan pasar dan saham.
Penutupan ini akan terjadi di Amerika Utara dan China. Berdasarkan The Bangkok Post, CEO Guess? Carlos Alberini, mengatakan pihaknya akan mengakhiri perjanjian sewa toko.
“ Pada new normal, sangat jelas portofolio toko kami di seluruh dunia bisa dioptimalkan untuk meningkatkan profitabilitas,” kata Alberini.
Dream – Pandemi Covid-19 tak kenal ampun saat “ menghajar” siapa pun. Brand ritel milik Inditex ini terpaksa menutup 1.200 toko di seluruh dunia karena dihantam badai corona.
Dikutip dari The Guardian, Kamis 11 Juni 2020, Inditex akan menutup 1.000-1.200 toko setelah mengumumkan kerugiaan di merek-merek lain, seperti Bershka, Pull&Bear, dan Massimo Duti.
Penutupan toko Zara ini terkonsentrasi di Asia dan Eropa. Dengan pengurangan 1.200 toko, jumlah toko Zara akan turun dari 7.412-6.700-6.900.
Lantas bagaimana dengan karyawannya? Perusahaan milik Amancio Ortega ini mengatakan tak ada pengurangan karyawan. Karyawan diminta untuk melayani pembelian melalui online.
Sekadar informasi, Inditex terpukul keras karena pandemic corona. Pada periode 1 Februari-30 April 2020, penjualannya merosot 44 persen menjadi 3,3 miliar euro (Rp52,43 triliun).
Tak hanya itu, perusahaan ritel tersebut mengantongi kerugian hingga 409 juta euro (Rp6,50 triliun) pada kuartal I.
Untunglah, ada pertumbuhan penjualan online yang dikantongi Inditex. Dikatakan bahwa pada kuartal I penjualan online naik 50 persen yoy dan 95 persen yoy untuk April 2020.
Inditex akan mendorong penjualan onlinenya untuk bersaing dengan kompetitornya seperti Fast Retailing, pemilik H&M dan Uniqlo.
Inditex memprediksi penjualan online lebih dari 25 persen pada 2020. Toko yang lebih besar akan bertindak sebagai pusat distribusi penjualan online.
Nantinya, perusahaan ini berencana untuk menghabiskan 1 miliar untuk penawaran online pada 2022 dan 1,7 miliar euro untuk memperkuat bisnis onlinenya.
Advertisement
5 Tanda yang Bisa Jadi Muncul Saat Anak Mengalami Fatherless
Kenalan dengan Perdana Menteri Nepal Wanita Pertama yang Dipilih Lewat Discord
Pidato Pertama Erick Thohir Jadi Menpora: Saya di Sini Bukan untuk Memimpin
Bosan Traveling Sendiri? Ini Enam Komunitas Jalan-Jalan yang Wajib Kamu Tahu
5 Penyebab Anak Menjadi Perfeksionis, Orangtua Harus Tahu
Ada Donat Edisi Harry Potter, Dihias Berdasarkan Asrama Ikonik
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Salut! Wanda Hamidah Jadi Satu-Satunya Perempuan dalam Pelayaran Global Sumud ke Gaza
Tas Hitam Ikoniknya Direbut Jusuf Kalla, Tom Lembong Hanya Bisa Pasrah
Curhatan Pegawai Shell Setelah Rekan Kerja Kena PHK Bikin Nyesek Berjamaah
Bikin Nyesek, Viral Kakak Adik Harus Gantian Seragam karena Kesulitan Ekonomi
5 Tanda yang Bisa Jadi Muncul Saat Anak Mengalami Fatherless
Kenalan dengan Perdana Menteri Nepal Wanita Pertama yang Dipilih Lewat Discord