Ditutup Menguat, Indeks Syariah Tunggu Hasil Pilpres 2014

Reporter : Syahid Latif
Senin, 21 Juli 2014 16:27
Ditutup Menguat, Indeks Syariah Tunggu Hasil Pilpres 2014
Aksi beli pemodal asing kali ini tak diikuti oleh investor asing yang justru mengambil posisi waspada jelang pengumuman hasil Pilpres 2014.

Dream - Penguatan indeks bursa saham Indonesia di sesi pembukaan sanggup bertahan hingga sesi penutupan. Laju positif ini merupakan antisipasi pasar jelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Di tengah penguatan, pemodal asing justru sempat melakukan aksi jual. Belum adanya kepastian hasil Pilpres membuat asing memasang aksi tunggu. Namun pada sesi penutupan, asing akhirnya mencatat nett buy kecil Rp 4,43 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 21 Juli 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 40,11 poin (0,79%) ke level 5.127,12.

Menguatnya harga saham dari 229 emiten membuat indeks bertahan di level 5.100. Transaksi perdagangan kali ini melibatkan 59,64 miliar saham dengan nilai Rp 6,16 triliun.

Sentimen positif Pilpres 2014 juga dirasakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Kedua indeks ini masing-masing menguat 1,12 persen dan 1,06 persen.

Indeks ISSI yang ditutup di lebel 168,54 ini disokong oleh naiknya harga saham dari 156 emiten. Nilai transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 4,42 triliun.

Posisi tertinggi ISSI di awal pekan ini dicapai di level 168,68.

Di jajaran emiten JII, sebanyak 27 saham unggulan syariah melaju di zona hijau. Kenaikan JII sebesar 7,31 poin (1,06%) ini menciptakan transaksi perdagangan Rp 2,43 triliun.

Saham perusahaan semen, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) menjadi pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer) dengan menguat 450 poin (1,73%) menjadi Rp 26.450.

Top gainer lainnya dihuni oleh PTBA yang menguat Rp 375, ITMG Rp 275, SMGR Rp 275, dan UNTR Rp 275 per saham.

Penguatan indeks bursa saham Indonesia kali ini berseberangan dengan kondisi pasar modal Asia yang didominasi pelemahan. Indeks Hang Seng Hong Kong, SSEC Shanghai, dan Kospi Korea Selatan melemah di zona merah.

IHSG hanya berjalan seiring dengan Strait Times Singapura yang naik 0,05 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah juga bergerak menguat 43 poin (0,37%) menjadi 11.567 per dolar AS. (Ism)

Beri Komentar