Bantu Pemulihan Ekonomi, Penyaluran KUR BRISyariah Sedikit Lagi Capai Target

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 14 Desember 2020 11:33
Bantu Pemulihan Ekonomi, Penyaluran KUR BRISyariah Sedikit Lagi Capai Target
BRISyariah telah mengucurkan KUR Syariah Rp4,46 Triliun yang mayoritas pembiayaan ini disalurkan untuk sektor produktif

Dream – PT Bank BRIsyarah Tbk (BRIS) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp4,46 triliun. Penyalurannya bantuan permodalan untuk UMKM ini hampir 100 persen dari target baru yang dipasang perusahaan.

Dikutip dari keterangan tertulis BRIsyariah, Senin 14 Desember 2020, kuota awal KUR syariah BRIsyariah tahun 2020 sebesar Rp3 triliun. Kemudian pada bulan Juli 2020 diberikan penambahan sebesar Rp1,5 triliun sehingga total kuota mencapai Rp4,5 triliun.

Per 27 November 2020 lalu, BRIsyariah telah menyalurkan hingga Rp4,457 triliun kepada 116.756 nasabah.

Penyaluran pembiayaan ini menjadi bentuk dukungan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) kepada UMKM dan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah.

Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy, mensyukuri bahwa penyaluran target KUR BRIsyariah sudah mendekati 100 persen. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan tanggung jawab BRIsyariah untuk UMKM dan program pemulihan ekonomi nasional.

“ Alhamdulillah, penyaluran target KUR kini sudah hampir 100 persen. Kami optimis target terpenuhi di bulan ini,” kata Fidri di Jakarta.

1 dari 5 halaman

Sebagian Besar Disalurkan kepada Sektor Ekonomi Produksi

Sebanyak 62 persen penyaluran KUR BRIsyariah diarahkan ke sektor ekonomi produksi dan 37,7 persen ke sektor ekonomi perdagangan. Pada masa pandemi BRIsyariah menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan, dan alat kesehatan.

“ Penyaluran pembiayaan tersebut tetap dilakukan secara selektif dan disalurkan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko,” ujar Fidri.

Untuk mengakselerasi penyaluran KUR, BRIsyariah memanfaatkan aplikasi Salam Digital yang bisa digunakan nasabah mengajukan pembiayaan tanpa harus datang ke Bank. Salam Digital juga terhubung dengan aplikasi i-Kurma yang telah lebih dulu dikembangkan BRIsyariah. I-Kurma memungkinkan tenaga pemasar memproses aplikasi pembiayaan dari gawai mereka.

“ Kami terus mendorong ekonomi agar terus berputar dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Terutama akibat dampak dari pandemi COVID-19 ini,” kata dia.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Penyaluran PEN BRIsyariah Tembus Rp1 Triliun dalam Tiga Bulan

Dream – PT Bank BRIsyariah Tbk berkomitmen terus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah. Setelah mendapat penempatan dana sebesar Rp1 triliun pada bulan September 2020, BRIsyariah telah menyalurkan Rp1,152 trilun.

Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, menjelaskan, penempatan dana pemerintah sebesar Rp1 triliun, dengan target penyaluran mencapai Rp2 triliun.

Hingga akhir bulan November 2020, BRIsyariah telah menyalurakan dana PEN sebesar Rp1,2 triliun kepada 11.492 nasabah. BRIsyariah menyalurkan dana PEN kepada pelaku UMKM, baik produktif maupun perdagangan.

“ Sekitar 41 persen penerima PEN adalah sektor perdagangan. Misalnya sembako dan alat kesehatan. Sementara sisanya ada di sektor produksi, pertanian, dan jasa,” jelas Ngatari dalam keterangan tertulis, Senin 30 November 2020.

 

 

BRIsyariah berkomitmen mengalokasikan dana PEN tersebut kepada pelaku UMKM. Bank ini menyadari bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total tenaga kerja.

“ Strategi kami untuk penyaluran PEN antara lain menggandeng komunitas pelaku usaha mikro yang membutuhkan bantuan modal serta digitalisasi yang akan semakin mempercepat proses pencairan dana melalui beberapa inovasi seperti aplikasi i-Kurma dan Salam Digital,” kata dia.

i-Kurma adalah aplikasi untuk memproses pengajuan pembiayaan. Aplikasi ini memudahkan tenaga pemasar pembiayaan BRIsyariah untuk memeriksa data calon nasabah karena sudah terhubung secara daring dengan Dukcapil dan OJK sehingga proses keputusan menjadi lebih cepat. Adanya transformasi digital seperti aplikasi i-Kurma memberikan pertumbuhan aset, DPK, dan pembiayaan BRIsyariah di atas rata-rata nasional.

Sementara Salam Digital adalah portal pengajuan pembiayaan yang mempermudah akses permohonan nasabah secara cepat dan sesuai prinsip syariah. Salam Digital dapat diakses melalui www.salamdigital.brisyariah.co.id untuk mendapat fasilitas pembiayaan lebih mudah dan cepat.

3 dari 5 halaman

Hore! Nasabah BRISyariah Bisa Transfer dengan Flip Tanpa Kena Biaya!

Dream – PT BRIsyariah Tbk (BRIS) mempermudah nasabahnya dalam bertransaksi dengan menggandeng Flip.id. Lewat kerja sama ini, nasabah BRISyariah kini bisa melakukan transfer uang tanpa dikenakan biaya.

Direktur Divisi Funding and Digital Banking BRIsyariah, Wijayanto, mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah cara dan gaya hidup masyarakat, termasuk cara bertransaksi. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berbelanja di e-commerce dan membayar melalui channel elektronik.

“ Mereka harus semakin dimudahkan,” kata Wijayanto dalam press conference virtual kerja sama BRIsyariah dengan Flip.id, Kamis 26 November 2020.

 

 

Diungkapkan Wijayanto saat ini 90 persen transaksi perbankan sudah dilakukan di e-channel. Dengan kerja sama ini, nasabah BRIsyariah yang rutin mentransfer dana diharapkan akan lebih menjalankan bisnisnya onlinenya. Terlebih perusahaan membebaskan biaya transfer.

“ Kami melihat ada customer tertentu yang sehari-hari transfer bisa 10-15 kali sehari, terutama yang punya bisnis seperti toko online. Cost pengiriman uang menjadi lebih efisien (dengan kerja sama ini), kalau tidak bisa dibilang gratis,” kata dia.

Business Development Manager Flip.id, Kemal Ardiansyah, mengatakan nasabah BRIsyariah bisa memanfaatkan transfer uang bebas biaya administrasi hingga total Rp5 juta dalam sehari. Jika akumulasi transfer sudah melebihi Rp5 juta, nasabah akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per transaksi.

“ Kami berharap kolaborasi ini semakin mempermudah nasabah BRIsyariah,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Incar Dana Murah, BRISyariah Fasilitasi Layanan Keuangan ITB

Dream – PT BRIsyariah Tbk memberikan layanan fasilitas jasa perbankan syariah kepada Institut Teknologi Bandung (ITB). Layanan ini diberikan kepada mahasiswa dan semua civitas akademika ITB, misalnya SPP dan pembiayaan.

Dikutip dari keterangan tertulis BRIsyariah, Rabu 11 November 2020, kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, dan Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah. Kerja sama ini merupakan upaya bank syariah BUMN ini untuk memperluas basis nasabah.

“ Salah satu strateginya adalah dengan menjalin kerjasama penyediaan layanan fasilitas jasa perbankan dan pembiayaan kepada anggota lembaga pendidikan. Kerja sama dengan ITB, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki rekam jejak sangat bagus di Indonesia, menyediakan potensi peningkatan bisnis baik dari segi dana maupun pembiayaan,” kata Ngatari.

 

 

Kerja sama ini membawa peluang BRIsyariah untuk meningkatkan dana murah tabungan. Dia menargetkan 10 persen dari total mahasiswa dan pengajar di ITB untuk bisa bertransaksi secara syariah.

“ Kami menargetkan dapat mengajak sekitar 10 persen dari total mahasiswa dan pengajar di ITB untuk bertransaksi lewat BRIsyariah,” kata dia.

Selain itu, BRIsyariah juga menginginkan penyaluran pembiayaan bisa ditingkatkan. Ngatari juga ingin menambah kerja sama dengan lembaga atau insititusi lainnya.

“ Pembiayaan cross selling seperti ini tergolong low risk,” kata dia.

Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah, Kokok Alun Akbra, optimistis bisa terus tumbuh pada 2020 dengan digitalisasi layanan, baik untuk melayani nasabah DPK maupun pembiayaan.

“ Alhamdulillah di tahun 2020 Dana Pihak Ketiga BRIsyariah meningkat berkat pertumbuhan signifikan dari tabungan dan giro. Keberhasilan BRIsyariah dalam meningkatkan DPK yang fokus pada peningkatan Dana Murah (CASA) mampu menurunkan tingkat biaya dana (CoF),” kata Ngatari.

5 dari 5 halaman

Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Sekadar informasi, hingga triwulan III 2020 BRIsyariah tumbuh di sisi asset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga. Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri. Kinerja pembiayaan BRIsyariah pada September 2020 naik 57,9 persen secara year on year (yoy)menjadi Rp40,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp25,5 triliun.

Di sisi aset, BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan 51,4 persen (yoy), menjadi Rp56 triliun pada September 2020 dari Rp37 triliun pada September 2019. Dana Pihak Ketiga tumbuh 72,69 persen menjadi Rp48,7 triliun pada September 2020, dari Rp28,2 triliun di September 2019.

Laba BRIsyariah pun turut menunjukkan pertumbuhan signifikan mencapai 237 persen menjadi Rp191 miliar pada September 2020, dari Rp56 miliar di September 2019.

Beri Komentar