Efek Jokowi II Meredup, Indeks Syariah Ditutup Melemah

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 11 Juli 2014 16:20
Efek Jokowi II Meredup, Indeks Syariah Ditutup Melemah
Di tengah meredupnya sentimen PIlpres, pemodal asing justru melakukan aksi beli dengan membukukan nett buy sekitar Rp 2,88 triliun

Dream - Sentimen efek Jokowi jilid II yang sudah berlangsung dua hari terakhir, pelan-pelan meredup. Dengan masifnya aksi ambil untung pelaku pasar, bursa saham Indonesia akhirnya longsor ke zona merah.

Koreksi indeks bursa saham nasional juga semakin besar ditengah sentimen negatif dari kawasan regional. Indeks Hangseng dan Nikkei masing-masing melemah 0,02 persen dan 0,35 persen.

Meski penuh sentimen negatif, pemodal asing justru mencoba mencari untung dengan menggelar aksi belanja saham. Nett buy asing jelang akhir pekan ini mencapai Rp 2,88 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 11 Juli 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 65,41 poin (1,28%) ke level 5.032,59. Meski bergerak di zona merah, indeks masih bertahan di level 5.000 dengan posisi terendah 5.002,98.

Terpuruknya IHSG ke zona merah ikut berimbas pada pergerakan indeks saham lainnya. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ikut terkoreksi 2,52 poin (1,51%) ke level 164,69.

Koreksi lebih dalam dialami indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang turun 13 poin (1,88%) ke level 679,85.

Di perdagangan jelang akhir pekan ini, transaksi jual beli saham syariah mencapai 45,41 miliar saham dengan nilai menembus Rp 5,66 triliun.

Sebanyak 142 emiten syariah bergerak di zona merah sementara 58 lainnya masih sanggup menguat di tengah pasar yang terkoreksi dalam.

Di jajaran saham bluechips syariah, tercatat hanya ada 3 emiten yang bergerak menguat. Ketiga emiten tersebut adalah INTP yang menguat Rp 225, MNCN Rp 75, dan INDF Rp 25 per saham.

Sementara daftar pencetak koreksi harga saham tertinggi dialami oleh UNTR yang melemah Rp 1.100, UNVR Rp 1.000, AALI Rp 650, PTBA Rp 475, dan ITMG Rp 400 per saham.

Beri Komentar