Ekspansi Pembiayaan, Laba Kuartal III BNI Syariah Naik 37%

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 20 Oktober 2016 12:44
Ekspansi Pembiayaan, Laba Kuartal III BNI Syariah Naik 37%
"Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BNI Syariah," kata Direktur Utama BNI Syariah, Imam T. Saptono.

Dream - PT BNI Syariah melaporkan peningkatan laba perusahaan yang diperoleh sepanjang kuartal III-2016. Dengan perolehan untung Rp215,3 miliar, laba PT BNI Syariah tercatat naik 37,42 persen dari kuartal III-2015 yang mencapai Rp156,62 miliar.

" Alhamdulillah, BNI Syariah melewati triwulan ketiga dengan cukup baik. Pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi, didukung oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya," kata Direktur Utama BNI Syariah, Imam T. Saptono, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2016.

Imam mengatakan rasio dana murah serta efisiensi operasional yang terus membaik.

Menurut data BNI Syariah, aset BNI Syariah per September 2016 tumbuh 17,88 persen year on year (YoY) dari Rp22,75 triliun menjadi Rp26,82 triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pembiayaan tumbuh 15,09 persen dari Rp16,97 triliun pada September 2015 menjadi Rp19,53 triliun pada September 2016. Angka non performing financing (NPF) BNI Syariah terjaga di level 3,03 persen.

DPK naik 20,26 persen dari Rp18,93 triliun per September 2015 menjadi Rp22,77 triliun per September 2016. Rasio dana murah naik dari 43,78 persen pada September 2015 menjadi 47,42 persen pada September 2016.

" Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BNI Syariah," kata Imam.

Dari pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp19,53 triliun ini, sebagian besar didukung oleh kredit konsumer sebesar 53,46 persen dan disusul oleh sektor ritel produktif/UKM sebesar 22,25 persen, pembiayaan mikro 5,85 persen, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,93 persen.

" Untuk pembiayaan konsumer, sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah yaitu sebesar 85,51 persen," kata dia.

Imam mengatakan pertumbuhan ini juga disumbang oleh komposisi BOPO yang turun dari 91,6 persen pada September 2015 menjadi 86,28 persen pada September 2016.(Sah)

Beri Komentar