Dream - Masjid bukanlah tempat yang dimiliki secara pribadi, oleh karena itu pembangunannya bisa dilakukan bersama-sama.
Sumber dana dapat melalui pemerintah, sumbangan hingga donasi dari masyarakat.
Ada yang menarik dari kehadiran Masjid Putih Darus Sholihin yang terletak di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur. Pengelola masjid di sini bukan meminta sumbangan untuk membangunnya, namun 'menjualnya'.
'Penjualan' masjid tersebut viral di media sosial. Seperti yang diunggah akun TikTok @hafi2505. Akun ini menampilkan baliho yang menginformasikan penjualan masjid seharga Rp3 juta per meter persegi.
" DIJUAL LAGI MASJID 3 JUTA/M2," demikian tulisan baliho tersebut.
Di bawahnya dituliskan 'penjualan' masjid ini adalah untuk pembuatan Pondok Tahfiz Alquran'an " Plus" .
Ternyata, ini bukan 'penjualan' pertama yang dilakukan yayasan pengelola masjid. Pada tahun 2012 mereka menjualnya dengan harga Rp1 juta per meter persegi.
Namun penjualan masjid ini bukanlah semata seperti penjualan barang. Orang yang membelinya akan diberikan sertifikat wakaf.
Mereka yang sudah 'membeli' masjid itu pun tak lantas memiliki bagian dari masjid itu secara pribadi karena langsung diwakafkan untuk pembangunan.
Pengurus Masjid Darus Sholihin kalau itu menjelaskan, pihaknya sengaja melakukan 'penjualan' ini untuk menarik simpati donatur lantaran sejak 2010 tak kunjung berhasil mengumpulkan dana untuk pembangunan.
ujar Bendahara Pembangunan Masjid, Muhammad Fanani kepada Liputan6.com, dalam berita yang dirilis tahun 2015.
Ini merupakan strategi pengurus sebagai daya tarik kepada donatur yang ingin mendermakan hartanya.
" Awal ditunjuk sebagai bendahara saya sudah bilang 'Jangan sampai membangun masjid dengan cara minta-minta di jalanan'. Nah, ini strategi yang kita gunakan," tutur Fanani.
Fanani mengatakan sejak awal pemasangan reklame di depan halaman masjid, kala itu, pihaknya kerap mendapat kritik dari warga.
Bahkan, tidak sedikit yang melaporkannya ke pihak yang berwajib. Namun setelah mengetahui maksud dari 'jualan' ini, mereka malah ikut membantu mengumpulkan dana pembangunan yang mencapai Rp 3 miliar.
" Kita sempat diperiksa polisi, tapi setelah dijelaskan banyak juga polisi yang ikut nyumbang. Ini kan jalur wisata Kota Batu, banyak pula wisatawan yang mampir" kenang Fanani.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN