Gaji Rp5 Juta, Lebih Baik Cicil Rumah Atau Ngontrak?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 16 November 2020 09:13
Gaji Rp5 Juta, Lebih Baik Cicil Rumah Atau Ngontrak?
Hunian menjadi kebutuhan pokok yang harus bisa dipenuhi.

Dream – Hunian menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi siapapun. Tapi, bagi mereka yang bergaji pas-pasan di ibu kota, mereka mengalami dilema: mengontrak rumah atau mencicil rumah?

Manakah yang harus dipilih?

Dengan kondisi keuangan yang terbatas, seseorang mungkin hanya bisa mencicil rumah di wilayah yang jauh dari Ibu Kota atau tempat kerjanya lantaran harga rumah di Ibu Kota jelas amat tinggi. Dengan mengontrak, seseorang bisa mendapat hunian yang ada di wilayah strategis, hanya saja rumah yang ditempati tidak jadi hak milik.

Berkaca pada mereka yang bergaji Rp5 juta. Gaji Rp5 juta di Jakarta sejatinya merupakan gaji yang lebih besar ketimbang upah minimum provinsi. Namun, dengan nilai pengeluaran rata-rata per kapita di Jakarta yang sebesar Rp2.257.991 per bulan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), gaji Rp5 juta seringkali masih dianggap pas-pasan.

Lantas manakah yang lebih tepat dilakukan bagi seorang bergaji Rp5 juta di Ibu Kota? Mengontrak atau membeli rumah? Berikut tips dari Lifepal.co.id Senin 16 November 2020.

1 dari 4 halaman

Boleh Beli Rumah Asal…

Kamu bisa membeli rumah dan ini adalah ide yang baik untuk dilakukan. Aset rumah ini bisa diwariskan ke anak cucu untuk dijadikan tempat tinggal atau bisnis. Tapi, sebelum membeli rumah, ada tiga hal yang harus diperhatikan.

Pertama, jangan membeli rumah tanpa tujuan. Kebutuhan pokok berupa “ papan” atau hunian memang wajib dipenuhi. Tapi, bukan berarti kamu wajib membeli rumah saat itu juga. Tentukan tujuan mencicil rumah.

Jika untuk tempat tinggal, rumah ini harus ditempati. Rumah kosong yang tak berpenghuni rawan rusak karena kelembabannya tinggi. Kalau untuk investasi, tentukan juga apakah bisa disewakan untuk penghasilan pasif.

Ke dua, jangan membeli rumah karena nafsu. Membeli rumah dengan kredit memerlukan komitmen untuk jangka waktu yang lama. Perlu kesiapan yang matang dan secara finansial jika memutuskan untuk membeli secara kredit.

Jangan membeli rumah karena dorongan hawa nafsu atau karena khawatir karena orang-orang dengan penghasilan sama seperti kita, atau yang “ usianya” seangkatan dengan kita, sudah berhasil membeli rumah pertama. Jika dana belum tersedia, buatlah target dalam beberapa tahun ke depan untuk membeli rumah.

2 dari 4 halaman

Pastikan Kuat Secara Finansial

Ke tiga, pastikan kuat secara finansial jika ingin mengangsur. Kuat secara finansial tidak diukur dari kemampuan seorang membeli rumah secara tunai sekaligus. Hal itu harus mengacu pada nilai rasio-rasio keuangan pribadi orang yang bersangkutan.

Rumah tidaklah murah, dan membeli rumah secara kredit membutuhkan komitmen untuk jangka panjang. Oleh karena itulah, kondisi finansial harus kuat.

Ke empat, cicilan per bulan tak boleh lebih dari 35 persen dari penghasilan. Agar keuangan sehat, usahakan cicilan per bulan untuk KPR maksimal 35 persen per bulan.

Kalau penghasilan bersih Rp5 juta, cicilan per bulan yang bisa dibayar adalah Rp1,75 juta. Usahakan menyediakan dana darurat sebelum memutuskan untuk mengambil KPR.

3 dari 4 halaman

Mengontrak Juga Tidak Masalah

Jika belum punya kondisi finansial yang kuat dan tinggal di lokasi yang jauh dari tempat kerja, serta perlu hunian tinggal selama setahun lebih, mengontrak menjadi pilihan yang tepat untuk sementara waktu.

Jika ingin mengontrak rumah, ada tiga hal yang harus dipertimbangkan.

Pertama, harus tahu sampai kapan harus mengontrak. Jangan terlalu cepat memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah sebelum tahu berapa lama estimasi tinggal di kontrakan dan di tahun berapa akan mulai membeli atau mencicil rumah.

Mengontrak dan mencicil sama-sama akan menciptakan pengeluaran pasif. Tapi, mengontrak takkan disertai dengan penambahan aset. Terlalu lama mengontrak akan menambah penghasilan.

4 dari 4 halaman

Pertimbangkan Harga dan Lokasi

Ke dua, harga sewa kontrakan kurang dari separuh penghasilan setahun. Dengan penghasilan bulanan Rp5 juta, maka jika disetahunkan penghasilan adalah Rp60 juta.

Carilah kontrakan yang biaya sewanya di bawah Rp30 juta per tahun (di bawah setengah dari gaji tahunan). Semakin murah tentunya semakin baik. Patut diketahui bahwa semakin mahal biaya kontrakan makin besar pula pengeluaran bulanan.

Ke tiga, kontrakan tak jauh dari tempat kerja atau aktivitas. Ketika lokasi kontrakan jauh, misalnya 25 km dari tempat aktivitas, uang transportasi yang disiapkan akan semakin besar. Belum lagi kenyamanan akan terganggu.

Kontrakan nyaman dengan harga murah dan sesuai bujet untuk mereka yang bergaji Rp5 juta, cukup banyak di wilayah tertentu di Ibu Kota. Yang pasti, bukan daerah elite. Bagi mereka yang saat ini masih harus bekerja di luar rumah, pastikan saja bahwa jarak antara kontrakan dan tempat kerja tidak lebih dari 20 km.

Beri Komentar