BNI Syariah Mendorong Pembiayaan Konsumernya, Termasuk KPR Syariah. (Foto: Shutterstock)
Dream – BNI Syariah menggenjot bisnis pembiayaan konsumer dengan menggandeng sejumlah pihak yang bergerak di bidang properti. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini aktif bekerja sama dengan developer, asoasisi, bahkan instansi pemerintah.
Upaya tersebut seiring target manajemen BNI Syariah yang membidik pertumbuhan pembiayaan properti sebesar 9,6 persen pada akhir 2019.
Dikutip dari keterangan tertulis BNI Syariah yang diterima Dream, Selasa 10 September 2019, BNI Syariah telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 900 developer. Beberapa pengembang besar yang digaet BNI Syariah diantaranya Perumas, Ciputra Group, Wijaya Karya Realty, Jaya Group, dan PP Properti.
Sementara dari pihak asosiasi, BNI Syariah telah bekerja sama dengan Pengembang Indonesia (PI) dan Asosiasi Properti Syariah Pengembang Indonesia (APSI).
“ Asosiasi menjadi wadah dan forum diskusi bagi pengembang di Indonesia untuk meningkatkan kualitanya,” kata Senior Executive Vice President BNI Syariah, Iwan Abdi, dalam “ Workshop Pembiayaan Perumahan Bersama Bank KPR” di Jakarta.
Strategi lainnya yang dipakai BNI Syariah untuk menggenjot bisnis pembiayaan properti adalah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak tentang kepemilikan rumah non perumahan. Perusahaan menggandeng Abipraya Properti.
BNI Syariah menawarkan angsuran tetap hingga akhir periode pembayaran. Ada juga angsuran all fix prices yang nilainya ditentukan di awal sehingga perubahan angsuran telah diketahui dari awal sa,pai akhir.
Sekadar informasi, pembiayaan konsumer BNI Syariah mencapai Rp15,01 triliun dan 85 persen di antaranya adalah BNI Griya iB Hasanah. Sampai akhir Agustus 2019, jumlah pembiayaan KPR bank ini mencapai 12,8 triliun dan naik 12,48 persen secara yoy.
“ Sampai akhir 2019, BNI Syariah menargetkan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah naik 9,6 persen yoy,” kata dia.
Dream – PT BNI Syariah membidik transaksi kartu pembiayaan BNI Syariah mencapai Rp1,2 triliun hingga 2019. Hal ini dikatakan oleh Senior Executive Vice President Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi.
“ Target outstanding sampai akhir 2019 sebesar Rp377 miliar,” kata Iwan dalam acara “ Hijrah dengan Hasanah Card: Life Goes Beyond Travel”, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Sabtu 31 Agustus 2019.
Dia mengatakan, BNI Syariah juga membidik angka Non Performing Financing (NPF) sebesar 3 persen.
Salah satu upaya anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) itu untuk mencapai target adalah, menebar promo-promo. Seperti one day approval pengajuan kartu pembiayaan Hasanah Card, cicilan 0 persen selama 12 bulan, paket wisata halal ke berbagai destinasi, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Bangkok, serta cashback hingga Rp5 juta jika bertransaksi di event BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019.
Iwan mengatakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card memiliki perbedaan dengan kartu kredit bank konvensional. Yaitu, akadnya berdasar syariah, tidak ada denda keterlambatan dan tidak ada biaya overlimit; dan pengenaan biaya yang sudah jelas di depan, yaitu monthly fee sehingga biaya yang dikenakan ke nasabah sudah dapat diketahui di depan.
“ Kartu pembiayaan ini hanya dapat bertransaksi di merchant halal di seluruh dunia pada merchant yang berlogo MasterCard. Jika pengguna BNI iB Hasanah Card menggunakan kartu pembiayaan ini untuk transaksi di merchant non halal seperti pub, diskotik, tempat perjudian, karaoke, escort services, otomatis transaksi akan ditolak,” kata dia.
BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 adalah pameran haji dan umroh terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang diselenggarakan oleh BNI Syariah bekerja sama dengan Arrayan Multi Kreasi (AMK) pada 30 Agustus – 1 September 2019 di JCC, Senayan.
Melalui BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, BNI Syariah tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan, namun juga sebagai aggregator bisnis dan kolaborator bagi segenap stakeholders.
Pada hari kedua penyelenggaraan BNI Syariah Islamic Tourism Expo, juga disuguhkan berbagai mata acara menarik selain Talkshow Hijrah dengan Hasanah Card, diantaranya Talkshow Jurus Sehat ala Rasulullah bersama Ustad Zaidul Akbar, Talkshow Perencanaan Haji Sejak Dini, Talkshow Info Produk BNI Life Syariah, dan penampilan dari Fatin Shidqia.
Dream – Rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi peluang ekspansi bagi PT BNI Syariah. Bank syariah ini memang tengah memusatkan perhatiannya untuk mengembangkan bisnis ke wilayah timur.
" Secara umum memang BNI Syariah kan memang mempunyai concern juga untuk mengembangkan daerah timur," kata Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari, di Jakarta, Jumat 30 Agustus 2019.
Rima mengatakan kantor wilayah BNI Syariah saat ini terbagi menjadi tiga bagian. Rinciannya, kantor pusat berada di Jakarta, sementera di bagian barat berlokasi di Bandung.
Khusus untuk bagian timur, BNI Syariah memusatkan pengembangannya dari kantor wilayah di Surabaya, Jawa Timur.
Jika ibukota dipastikan pindah ke Kaltim, perusahaan akan melakukan kajian mendalam tentang pembangunan kantor di pusat pemerintahan baru tersebut.
" Kami harus mengkaji ulang kembali kan biasanya kalau bank itu kan punya corporate plan strategic untuk 3 tahunan, 5 tahunan," kata dia.
Rima mengatakan pengembangan bisnis ke wilayah ke Kaltim bukan hal baru bagi BNI Syariah. Setiap langkah melebarkan sayap ke berbagai wilayah di Indonesia adalah strategi bisnis yang dilakukan perusahaan manapun.
Tak hanya di Kaltim, BNI Syariah bahkan sudah berencana melakukan ekspansi bisnis di wilayah Sulawesi.
" Ya, itu memang business as usual kami memang mencoba untuk mengembangkan ke arah sana. Terus Bukan hanya di Kalimantan, Sulawesi gitu ya," ungkap Rima.
Untuk sekarang, BNI Syariah telah membuka beberapa kantor cabang di Kalimantan, seperti di Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, dan beberapa kota lainnya.
(Sah, Laporan: Keisha Ritzska Salsaba)
Dream – PT Arrayan Multi Kreasi (AMK) dan PT BNI Syariah menggelar Islamic Tourism Expo 2019. Acara ini ditargetkan bisa mencetak transaksi bisnis senilai Rp50 miliar dan presale di cabang Rp7 miliar selama seminggu.
Jumlah pengunjung pun ditargetkan sebanyak 25 ribu orang selama tiga hari.
“ Insya Allah, target terlampaui,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari, di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2019.
Rima mengatakan acara Islamic Tourism Expo 2019 digelar pada 30 Agustus—1 September 2019 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Acara ini akan menghadirkan 150 agen wisata lokal dan internasional.
“ Kami berharap bisa mempertemukan stakeholder dari negara-negara tujuan wisata halal dalam satu kegiatan,” kata dia.
Kebanyakan umat muslim yang ingin berwisata keluar negeri, lanjut Rima, umumnya terlebih dahulu memilih Arab Saudi untuk beribadah umroh. Nantinya, acara ini akan memberikan beragam paket umroh dengan potongan harga jutaan rupiah.
" Saya pikir perjalanan paling menyenangkan untuk umat Muslim itu Mekkah dan Madinah, ya," kata dia.
Direktur Utama AMK, Bambang Hamid Sujatmoko, mengatakan, selain promo umroh, event ini memberikan promo wisata lainnya yang bisa dipilih oleh para pengunjung.
Bambang berujar, travel agent yang nantinya datang ke event tersebut juga akan bekerja sama dengan agen travel yang ada di Indonesia.
" Mereka akan melakukan transaksi B2B (business to business), mereka akan jual paket ke travel agen Indonesia dan travel agen Indonesia jual ke customer," kata dia.
Bambang mengatakan panitia membanderol tiket masuk ke Islamic Tourism Expo 2019 ini seharga Rp25 ribu, sementara untuk pemilik kartu BNI Syariah jenis apapun gratis.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN