Gita Wirjawan Dorong Orang Asia Unjuk Gigi dengan `Soft Power`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 25 April 2019 17:41

Pendiri Ancora Group, Gita Wirjawan.

Caranya?

Dream – Pendiri Ancora Group, Gita Wirjawan, mendorong orang-orang Asia untuk memproyeksikan soft power kepada dunia. Dengan kekuatan ini, dia optimistis orang-orang Asia bisa naik ke level yang lebih tinggi.

“ Saya sangat percaya pada anggapan bahwa orang-orang Asia memiliki keberanian, kepekaan, dan kekuatan mental yang diperlukan untuk membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Gita dalam bahasa Inggris, seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun Twitter Scholl of Government Public Policy Indonesia, @SGPPIndonesia, Kamis 25 April 2019.

Dia mengatakan orang-orang Asia, pada dasarnya, harus bangga karena memiliki lebih dari 108 unicorn d dunia. Tapi, mantan Menteri Perdagangan ini meminta agar lebih bangga kalau ada yang memenangkan kejuaraan bergengsi atau penghargaan level internasional, seperti memenangkan Grammy’s Awards dan Nobel Prize.

Atau, ada orang-orang Asia yang ditempatkan di stasiun luar angkasa. “ Sehingga benar-benar cocok dengan kemampuan kita untuk memproyeksikan soft power,” kata dia.

1 dari 2 halaman

Dorong Orang Asia Unjuk Gigi

Gita mencontohkan ada 800 lebih penerima Nobel dan 600 di antaranya berkaitan dengan sains, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering, mathematics/STEM). Tapi, hanya ada 80 orang Asia yang memenangkan penghargaan itu

“ Sebenarnya, 60 dari 80 orang Asia yang memenangkan Nobel adalah nama-nama Asia, tapi bukan kebangsaan Asia, tapi kewarganegaraan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa,” kata dia.

Gita menekankan, Asia menduduki 50 persen populasi dunia dan 50 persen ekonomi global.

“ Jadi, hanya dengan matematika sederhana, kamu tahu kita harus menempati Nobel dengan cara yang sama seperti melihat persentase di dimensi lain,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Ini Videonya

Asia's economies continue to lead global growth, but do we have what it takes to challenge Western dominance in soft power? pic.twitter.com/DXICwwwZYd
— SGPP-Indonesia (@SGPPIndonesia)
April 22, 2019