Dream - Pionir ojek online di Indonesia, Go-Jek, harus berjuang keras menghadapi persaingan tarif murah dari para pesaingnya, Grab dan Uber. Tarif murah memang cara efektif mendapat pangsa pasar dari 250 juta penduduk Indonesia.
Bahkan Gojek Indonesia disebut-sebut sedang menghadapi krisis keuangan karena harus bersaing dengan tarif murah tersebut.
" Salah total," kata Nadiem secara singkat kepada Dream lewat pesan tertulisnya di Jakarta, ditulis Selasa 3 Mei 2016.
Nadiem bahkan mengklaim kondisi keuangan perusahaan tak bermasalah bahkan sangat kuat. " Gojek sangat kuat secara finansial," kata dia.
Sebelumnya, Nadiem di sela konferensi industri e-commerce di Jakarta, kepada Reuters mengatakan perusahaan takkan bisa selamanya bertumpu pada tarif subsidi. " Anda akan berakhir saat sudah kehabisan uang," katanya.
Untuk menyiasati persaingan yang ada, lulusan Harvard Business School ini mengatakan pendanaan dari para investor adalah salah satu solusi untuk mengembagkan bisnis.
Nadiem sendiri mengklaim sejumlah perusahaan pendanaan dan perusahaan private telah menyatakan ketertarikannya terhadap Go-Jek karena melihat ukuran dan potensinya.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
