GoTo (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
Dream - PT Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) membuat ambisi besar dalam upayanya mendukung ekosistem keberlanjutan (sustainability). Lewat program tiga nol, GoTo salah satunya berambisi mengubah armada Gojek dari motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik di tahun 2030.
Head of Sustainability Grup Gojek Tokopedia (GoTo) Tanah Sullivan dalam konferensi pers di kantor Tokopedia, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023 menjelaskan, komitmen tiga nol yang dicanangkan perusahaan tersebut adalah zero emissions (nol emisi), zero waste (nol sampah), zero barrier (nol hambatan).
Untuk program zero emissions (nol emisi), Tanah berharap GoTo dapat menjadi platform yang netral karbon dan berfokus pada upaya dekarbonisasi pada ekosistemnya.
Salah satu yang ditargetkan dalam memberlakukan zero emissions (nol emisi) adalah seluruh armada kendaraannya, mobil maupun sepeda motor, yang digunakan mitra Gojek sudah beralih ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
" Target (beralihnya) kendaraan listrik sebelum 2030,” kata Tanah.
Target besar itu akan dilakukan secara bertahap dimulai dengan penggunaan motor listrik di wilayah Jabodetabek sebanyak 3.000 unit di tahun 2023. Dari jumlah tersebut sudah beroperasi sebanyak 500 mitra driver yang beroperasi menggunakan motor listrik.
“ Sudah 2 tahun, sudah menerapkan beberapa pilot project. Sampai akhir tahun akan menyiapkan 3 ribu motor listrik,” ungkap Tanah.
Untuk menyediakan armada ramah lingkungan tersebut, GoTo berencana menggandeng sejumlah pihak atau stakeholder. Salah satunya mitra tersebut diharapkan bisa memfasilitasi pencicilan motor listrik yang digunakan para driver dan akan menjadi hak milik ketika sudah lunas.
Diketahui GoTo berencana memulai pembangunan pabrik motor listrik bersama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sebagai perusahaan patungan (joint venture) yang akan dibangun di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC).
Dream - Startup Gojek bagian dari grup Gojek Tokopedia (GoTo) akan meluncurkan fitur 'Alokasi Prioritas' agar pengguna Goride Gocar tidak terlalu lama menunggu.
" Jadi soon, ini belum ada tapi sneak preview, akan ada kemampuan di mana untuk bisa alokasinya prioritas," kata Presiden Unit Bisnis On Demand Services GoTo Catherine Hindra Sutjahyo dalam acara Gojek Outlook 2023 di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.
Catherine menjelaskan, konsumen yang memilih fitur ini dapat diprioritaskan untuk mendapatkan driver motor atau mobil lebih cepat dibanding yang order di sekelilingnya.
Namun wanita yang pernah menjabat sebagai Chief Food Officer of Gojek pada 2017 itu belum menginformasikan kapan fitur ini akan dirilis ke publik.
" Belum diluncurkan, biar kejutan sedikit. Jadi ini akan berawal di transportasi go ride dan go car, di mana konsumen bisa punya pilihan waiting timenya lebih cepat," katanya.
Catherine melanjutkan, konsumen yang memilih fitur Alokasi Prioritas akan dikenai biaya tambahan.
" Ada pilihan lebih cepat menunggunya with additional cost atau yang reguler seperti biasa," lanjutnya.
Selain Alokasi Prioritas, inovasi teknologi Gojek yang lain adalah adanya machine learning. Teknologi ini akan membantu konsumen memilih makanan.
Di mana Gojek dalam platformnya memberi rekomendasi kepada konsumen GoFood berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen itu sendiri.
" Kita kepenginnya konsumen pada membuka GoFood untuk makan apa, this is the purpose this machine learning supaya kita bisa predict, bisa membaca dari previous behaviour, juga apa yang terjadi di daerah, agar kita bisa sharped our recommendation to understand customer better," ungkapnya.
Catherine juga mengungkapkan saat ini Gojek tidak lagi berpaku pada strategi promo.
" In the past mungkin kalau kita bilang, pada saat masih zamannya promo kita bisa mencapai segmen masyarakat tertentu dengan promo itu," jelasnya.
Namun untuk mencapai segmen masyarakat yang lebih luas, menurut Catherine adalah dengan menyasar kemampuan ekonomi masyarakat itu sendiri agar tepat sasaran.
" Jadi misalnya kemampuan daripada segmen itu X, sedangkan cost of service di atas itu bagaimana kita bisa membuat produk kita lebih diterima, pada saat itu masih ada promo, hari ini it's not there anymore," lanjutnya.
Jadi bukan hanya sekadar promo, namun merekomendasikan promo yang lebih tepat untuk berbagai segmen masyarakat.
" Tujuannya untuk bisa melihat behaviour konsumen, dan melihat bagaimana kita merekomendasikan promo-promo yang lebih tepat sasaran berdasarkan apa yang kita lihat dari data-data sebelumnya," terang Catherine
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`