Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Itikaf merupakan amalan yang semakin giat dilakkukan umat Muslim ketika memasuki 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan. Itikaf merupakan kegiatan menetap atau berdiam diri di dalam masjid untuk lebih mendekatkan diri ke Allah SWT.
Selama di masjid, umat Muslim tak lepas menjalankan ibadah sesuai ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Itikaf bukan hal yang sembarang dilakukan. Sahabat Dream harus tahu apa saja yang bisa membatalkan ibadah itikaf.
Secara umum, tidak terlalu banyak perbedaan terkait pembatal itikaf dengan ibadah lainnya. Tetapi ada beberapa hal lain yang bisa membatalkan itikaf.
Dikutip dari Rumah Fiqih Indonesia, pembatal itikaf pertama adalah jima' atau berhubungan suami istri. Dasarnya adalah larangan yang tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 187.
" …Dan janganlah kamu melakukan persetubuhan ketika kamu beri’tikaf di masjid…"
Pembatal kedua yaitu keluar dari masjid. Para ulama sepakat hal ini berlaku apabila seseorang meninggalkan masjid tanpa hajat.
Para ulama kemudian menyimpulkan apa saja hajat yang tidak membatalkan itikaf yaitu buang air dan mandi wajib.
Tidak batal itikaf bagi orang yang ingin buang air kecil. Juga apabila ketika beritikaf dia harus mandi wajib karena bermimpi basah, maka itikafnya bisa dilanjutkan.
Hajat kedua yaitu keluar masjid untuk makan dan minum. Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali menyatakan orang keluar masjid untuk makan batal itikafnya.
Ketiga mazhab ini menyatakan seharusnya seorang yang beitikaf sudah menentukan orang yang akan mengantarkan makanan kepadanya. Sedangkan makan dan minum di dalam masjid dibolehkan.
Sementara Mazhab Syafii membolehkan orang beritikaf keluar masjid untuk makan dan minum. Mazhab ini memandang bukanlah sesuatu yang patut makan minum di dalam masjid meski dibolehkan.
Hal yang membatalkan itikaf lainnya adalah mabuk. Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Maliki memegang pendapat ini, sementara Mazhab Hanafi tidak.
Ulama Mazhab Hanafi berpendapat mabuk tidak membatalkan itikaf jika terjadi pada malam hari. Jika siang hari, mabuk membatalkan puasa dan itikaf.
Dream - Selain puasa dan Tarawih, ada satu ibadah lagi yang identik dengan Ramadan. Ibadah itu yaitu itikaf.
Itikaf yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berdiam di masjid dengan tata cara tertentu. Ini merupakan ibadah sunah yang dianjurkan pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Ibadah ini dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, seperti diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.
" Nabi SAW beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beritikaf sepeninggal beliau."
Sayangnya, akibat pandemi Covid-19 saat ini kita belum sepenuhnya bisa beriktikaf di masjid. Meski begitu, iktikaf dapat dilakukan di rumah.
Itikaf bertujuan mengarahkan pikiran dan hati hanya kepada-Nya. Selalu berzikir untuk mengingat Allah serta merenungkan perjalanan hidup.
Dalam Surat Al Baqarah ayat 125, Allah berfirman:
Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku’ dan yang sujud.
Sebagian dari sekian banyak manfaat itikaf yaitu hati terasa lebih nyaman dan terbuka.
Ketika seseorang beritikaf, maka dia sedang membersihkan dirinya dari kehidupan dunia. Mencoba mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Surat Al Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman:
(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.
© © Shutterstock.com
Ketika seseorang sedang beritikaf, maka ia akan terbebas dari gangguan-gangguan duniawi. Hal ini akan membuat diri menjadi lebih fokus untuk beribadah.
Sunah Selama Itikaf
Selama itikaf, terdapat sejumlah amalan sunah yang dianjurkan dilakukan. Sunah tersebut yaitu mendirikan sholat, bertasbih, berdzikir, membaca Alquran.
Sedangkan selama beritikaf, tidak dianjurkan untuk berbicara kecuali yang baik. Dilarang menggunjing atau berkata kasar.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR