Harga Emas Bakal Turun Tajam

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 13 November 2014 13:31
Harga Emas Bakal Turun Tajam
Membaiknya ekonomi dunia khusus AS membuat investor mulai mengalihkan dananya yang selama ini disimpan dalam bentuk emas.

Dream - Emas dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi favorit pilihan investasi di tengah kondisi ekonomi yang memburuk. Lonjakan kenaikan harga hingga US$ 1.500 per ounce bahkan membuat para pemegang emas kegirangan.

Seiring membaiknya ekonomi dunia, khususnya Amerika Serikat, popularitas emas pelan-pelan mulai meredup. Kemilau emas mulai ditinggalkan karena pemilik yang mulai beralih pada produk investasi yang lebih menjanjikan.

Emas, mengutip laman finance.yahoo.com, Kamis, 13 November 2014, kini tengah kembali ke posisinya di akhir 1990-an. Harga emas diperkirakan akan mengalami depresiasi hebat.

" Saya pikir harga emas kini tengah meluncur," kata pendiri Chantico Global, Gina Sanchez.

Harga emas sepanjang tahun ini dilaporkan telah turun 4 persen. Menguatnya nilai tukar dolar AS serta laju inflasi yang tertekan, telah membuat kemilau emas makin meredup.

Menurut Sanchez, dirinya melihat penguatan nilai tukar dolar AS, optimisme laju ekonomi, dan kenaikan suku bunga AS, semua berkonspirasi menjatuhkan harga logam mulia ini.

Tak hanya dari AS, faktor laju inflasi yang bergerak flat di China dan potensi deflasi di Eropa menjadi ramuan ampuh untuk harga emas yang lebih murah.

" Tak ada satupun yang mendukung harga emas kembali naik," kata Sanchez.

Diakuinya, investor memang masih melihat adanya aliran investasi pada produk emas fisik. Namun aliran ini tak cukup untuk melawan arus keluar dana asing di pasar keuangan.

" Kita akan bermain pada harga emas murah. Seiring sentimen pesimis yang makin besar, kami pikir kondisi saat ini akan semakin pesimistis," kata Head of Technical Analysis dari Oppenheimer & Co, Ari Wald.

Selama ini emas memang telah mencatatkan posisi support di level US$ 1.200 per ounce. Namun dengan tren harga yang terus turun, posisi ini kemungkinan bakal jatuh.

" Kita memang melihat level resistance di US$ 1.200 dan kami melihat ini adalah kelanjutkan dari tren turun jangka panjang yang sudah dimulai pada 2012," kata Wald. " Hingga emas stabil, kami melihat risiko penurunan hingga level US$ 1.000 per ounce."

Secara teknikal, posisi ini sangat signifikan. Tak hanya karena merupakan angka bagus tapi juga memiliki kaitan erat dengan kondisi yang terjadi antara 2007 dan 2009.

Data logam mulia dari UBPP Antam mencatat, harga emas batangan saat ini berada di level Rp 520 ribu per gram. Sementara untuk emas ukuran 10 gram dipatok diharga Rp 486 ribu per gram.

Harga emas batangan di level Rp 520.000-an ini tercatat stagnan hampir sepekan terakhir. (Ism)

Beri Komentar