Harapan Baru Desainer Fesyen Muslim Lokal

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 17 Desember 2015 11:27
Harapan Baru Desainer Fesyen Muslim Lokal
Indonesia Fashion Chamber (IFC) dibentuk sebagai wadah untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kepentingan pihak yang terlibat di dunia mode.

Dream - Para perancang busana Tanah Air bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia pada 2025. Keseriusan mereka tergambar dalam mewujudkan Indonesia sebagai ikon busana muslim dunia terlebih dahulu.

Berbagai upaya gencar dilakukan, terutama dengan mengusung busana muslim atau lebih populer dengan sebutan modest fashion siap pakai. Dengan cara ini, mereka berharap dapat mengoptimalkan kekuatan lokal agar semakin dikenal dunia.

Seiring dengan hal itu, desainer sebagai ujung tombak diharapkan dapat membangun kerja sama yang kuat demi mewujudkan cita-cita tersebut. Maka dibentuklah Indonesia Fashion Chamber (IFC) sebagai wadah untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kepentingan pihak yang terlibat di dunia mode.

" IFC beranggotakan desainer, para pengusaha mode, event organizer bahkan media pun bisa masuk dengan persyaratan dan kewajiban-kewajiban tertentu," kata Ali Kharisma, selaku ketua IFC.

Meskipun baru didirikan, IFC sudah mampu menggaet 118 anggota yang berasal dari 11 kota di Indonesia. Sebagian besar anggota berasal dari Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang memutuskan pindah dan bergabung dengan IFC.

" Kami mengusung inspirasi lokal dengan semangat kontemporer. IFC memperkuat fondasi demi kemajuan industri mode secara nasional maupun peta internasional," ujar Ali saat peresmian IFS di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2015.

Lebih jauh Ali mengungkapkan, IFC masih akan terus berbenah mengenai rencana ke depan. Termasuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi dengan pengusaha mode di kancah internasional.

" Keseriusan kami terbukti dengan kedatangan tamu dari Singapura dan Malaysia hari ini, dan tadi mereka sudah menyatakan ketertarikannya untuk berkolaborasi," jelasnya kemudian.

Ditegaskan Ali, IFC sangat terbuka bagi para desainer atau pelaku industri fesyen muda yang ingin begabung. Tapi tentunya mereka harus melalui proses yang cukup ketat dan seleksi dari enam kurator.

Penilaian akan difokuskan pada kreativitas calon anggota yang ingin bergabung. Selain itu, dilihat pula rencana bisnis mereka ke depan. Kemudian tim kurasi juga akan mencocokkan visi dan misi mereka dalam memulai usaha.

" Kalau yang belum sesuai kriteria akan kami bimbing dalam sebuah wadah yang kami namakan komunitas. Bagi desiner senior yang ingin bergabung juga boleh tapi kami prirotaskan bagi yang muda dulu karena kami niatkan akan mewariskan IFC pada generasi muda dalam waktu secepatnya," pungkas Ali. (Ism) 

Beri Komentar