Ilustrasi IHSG
Dream - Di hari pelantikan kabinet kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla, indeks bursa saham Indonesia justru mencetak koreksi signifikan. Pelaku pasar tampaknya mulai memasang posisi seiring makin santernya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Saham-saham yang terkait langsung dengan laju inflasi dan daya beli masyarakat langsung dilanda aksi jual pelaku pasar.
Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 48,77 poin (0,96%) ke level 5.024,29.
IHSG berbalik memerah setelah pagi tadi dibuka menguat 13,18 poin (0,26%) ke level 5.086,25.
Koreksi harga dari 202 saham di lantai bursa berhasil menyeret IHSG ke zona merah. Kenaikan yang dialami 94 emiten tak cukup mampu menahan laju pelemahan IHSG.
Sebanyak 41,84 juta saham ditransaksikan pelaku pasar di awal pekan ini. Aksi jual beli ini melibatkan dana hingga Rp 4,13 triliun.
Di tengah aksi jual pemodal domestik, investor asing justru mulai kembali melakukan aksi beli. Nett buy asing sore ini mencetak angka Rp 673 miliar.
Emiten-emiten yang terkait dengan laju inflasi dan daya beli masyarakat memimpin pelemahan IHSG. Indeks sektor barang konsumsi dan keuangan mencetak penurunan terbesar 1,39 persen dan 1,28 persen.
Pasar modal Indonesia hari ini hanya menyisakan satu sektor saham di zona hijau yaitu emiten industri dasar yang naik 0,37 persen.
Dinginnya respon pasar terhadap kabinet kerja Jokowi juga membawa dua indeks saham syariah ke zona merah.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 1,50 poin (0,93%) ke level 161.20. Indeksi ISSI pagi tadi menguat di level 163,04 dan sempat menyentuh level tertinggi 163,41.
Tercatat 123 emiten syariah tak mampu beranjak dari zona merah. Sementara 61 lainnya masih bertahan di zona hijau dan 48 emiten bergerak stagnan.
Pelaku pasar mentransaksikan tak kurang dari 26,62 juta saham dengan nilai mencapai Rp 2,6 triliun.
Di jajaran saham bluechips syariah, sebanyak 18 emiten menutup perdagangan di teritori negatif. Kenaikan harga saham dari 8 emiten tak mampu mendongkrak Jakarta Islamic Index (JII) ke zona hijau.
Alhasil, JII sore ini ditutup melemah 7,7 poin (1,16%) ke level 658,70. Indeks JII pagi tadi dibuka menguat di level 668,28 dan sempat menyentuh level tertinggi 669,43.
Melemahnya hampir seluruh indeks saham acuan di BEI mengikuti langkah sebagian besar bursa saham Asia. Di kawasan regional, hanya Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan yang bergerak menguat 0,63 persen dan 0,33 persen.
Sementara itu, Hang Seng dan Strait Times bergerak melemah 0,68 persen dan 0,32 persen.
Dari pasar keuangan, niai tukar rupiah juga tak bisa berbuat banyak. Rupiah sore ini terpangkas 25 poin (0,21%) menjadi 12.094 per dolar AS. (Ism)
Advertisement
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama