Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah Ikut Arus Koreksi Regional

Indeks Syariah Ikut Arus Koreksi Regional

Dream - Sentimen negatif domestik dan luar negeri yang diperoleh pelaku pasar membuat bursa saham syariah kembali terpuruk. Meski sempat menguat, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) tak kuat melawan tekanan pasar.

Aksi beli asing hari ini, Rabu, 3 Agustus 2016, juga turun drastis. Meski masih melakukan aksi beli, nett buy di pasar modal Indonesia merosot menjadi Rp 345 miliar.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, indeks ISSI melemah 0,649 poin (0,37%) ke level 176,899. Indeks bluechips syariah, JII, juga turun 3,647 poin (0,49%) ke level 741,188.

Pemodal lokal tampaknya memanfaatkan momentum koreksi bursa regional untuk melakukan aksi jual. Selain itu, investor memasang posisi jelang pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di jajaran saham syariah, aksi jual investor menyeret 117 emiten ISSI ke zona negatif. Papan perdagangan ISSI hanya meninggalkan 85 emiten di teritori hijau dan 47 lainnya bertahan stagnan.

Sementara itu, separuh penghuni JII berhasil melaju di zona hijau.

Transaksi perdagangan saham syariah memang cukup tinggi dengan nilai Rp 4,84 triliun. Namun dana itu lebih banyak dilakukan untuk aksi jual saham. Sebaya 39,42 miliar saham syariah telah berpindahtangan.

Sebagian indeks sektoral memang berhasil menguat. Emiten sektor industri dasar menguat 0,61 persen, lebih rendah dari pertanian yang menanjak 0,68 persen. Disusul pertambangan 0,40 persen.

Koreksi besar dialami emiten sektor infrastruktur yang turun 1,37 persen. Diikuti perdagangan 0,77 persen, dan keuangan 0,38 persen.

Saham komoditas dan semen mendominasi top gainer indeks bluechips syariah. AALI memimpin daftar penguatan harga saham usai menguat Rp 300 per saham. Disusul SMGR Rp 275, INTP Rp 200, AALI Rp 175, dan PTPP Rp 110 per saham.

Sementara LPPF harus mengalami koreksi harga Rp 300. Top losser lain diisi INCO yang turun Rp 100, TLKM Rp 100, PGAS Rp 80, dan SMA Rp 60 per saham.

Di pasar keuangan, kurs rupiah juga mengalami tekanan. Sore ini rupiah turun 30 poin (0,23%) menjadi 13.120 per dolar AS.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP