Indeks Syariah Ikut Bursa Regional ke Zona Hijau

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 24 Juli 2014 09:52
Indeks Syariah Ikut Bursa Regional ke Zona Hijau
Indeks Jakarta Islamic Index yang kemarin ditutup melemah, pagi ini berhasil kembali ke zona hijau.

Dream - Mengikuti pergerakan bursa saham regional yang menguat, pasar modal Indonesia membuka perdagangan di zona hijau. Sentimen positif dari masih menguatnya rupiah dan aksi beli asing juga menghampiri bursa saham nasional.

Namun pelaku pasar masih tetap harus waspada dengan aksi jual jelang libur Lebaran. Bursa Efek Indonesia (BEI) memang hanya menyisakan dua hari perdagangan jelang libur panjang tersebut.

Pada pra pembukaan perdagangan BEI, Kamis, 24 Juli 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,768 poin (0,33%) ke level 5.109,99. Penguatan berlanjut di sesi pembukaan dengan menanjak 20,227 poin (0,40%) ke level 5.113,452.

Pemodal asing masih mencoba melakukan aksi beli di sisa perdagangan jelang libur lebaran. Hingga pukul 09.37 WIB, asing masih mencatat nett buy sekitar Rp 50,92 miliar.

Langkah mantap juga terjadi di dua indeks saham syariah BEI. Bahkan indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang kemarin ditutup melemah, juga mengawali perdagangan di zona hijau.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pagi in dibuka menguat 0,38 poin ke level 168,16. Hingga saat ini, indeks ISSI masih terus menguat dan bertahan di level 168,1.

Di awal sesi ini, transaksi perdagangan saham membuat 5,6 miliar saham beralih tangan dengan nilai Rp 718,43 miliar. Sebanyak 88 emiten melaju di zona hijau sementara 37 lainnya bergerak melemah.

Sementara itu, indeks JII yang kemarin melemah, kali ini dibuka menguat ke level 696,20. Indeks JII masih dalam tren menguat meski dengan fluktuasi yang cukup besar.

Naiknya harga saham dari 19 emiten unggulan syariah membuat indeks menguat 2,53 poin (0,37%) ke level 694,65 pada perdagangan pukul 9.44 WIB.

Dari pasar keuangan, laju rupiah masih terus menguat mesti tak sebesar kemarin. Rupiah pagi ini naik 7 poin (0,06%) ke level 11.500 per saham.

" Deraan aksi profit taking dari pemodal lokal, terlihat menghimpit pergerakan IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir," kata Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.

Meski pemodal asing tetap dalam posisi beli dalam jumlah yang signifikan, lanjutnya, hal itu sulit membuat IHSG bergerak naik karena besarnya arus profit taking.

" Aksi profit taking dari pemodal lokal tersebut, tetap merupakan ancaman bagi pergerakan IHSG hari ini," katanya.

IHSG hari ini diperkirakan masih akan bergerak bervariasi dengan kisaran 5085 - 5150 sebagai kisaran utama. Penutupan dibawah suport 5085 akan menjadi sentimen negatif. (Ism)

Beri Komentar