Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah Menanjak, Dolar AS Takluk di Hari Sumpah Pemuda

Indeks Syariah Menanjak, Dolar AS Takluk di Hari Sumpah Pemuda Indeks Syariah, Rupiah, Dan IHSG Kompak Menguat Hari Ini, Senin 28 Oktober 2019. (Foto: Shutterstock)

Dream - Gelora semangat Hari Sumpah Pemuda turut menggema di bursa saham syariah Indonesia. Indeks syariah kompak bergerak menguat pada penutupan perdagangan, Senin, 28 Oktober 2019.

Laju penguatan juga melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekaligus mematahkan prediksi sejumlah analis. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan naik 0,670 poin (0,35%) ke level 191,071. Indeks ini bertahan seharian di zona hijau sejak dibuka di level 190,513.

Aksi beli investor ini mengerek ISSI hingga menembus level tertinggi 191,161.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut menanjak 3,871 poin (0,56%) ke level 696,855. Penguatan juga dialami indeks JII70 yang bertambah 0,955 poin (0,41%) ke level 235,670.

Meski dibayangi tren aksi ambil untung pelaku pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup awal pekan ini dengan menguat 13,039 poin (0,21%) ke level 6.265,384.

Rupiah Menguat Tipis

Sebagian indeks sektoral menguat. Sektor industri aneka dan barang konsumsi menjadi sektor yang paling dilirik. Dua indeks ini menguat masing-masing 1,25 persen dan 1,16 persen.

Sebaliknya, indeks infrastruktur merosot 0,44 persen, properti 0,16 persen, industri dasar 0,08 persen, dan keuangan 0,07 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah INPS yang harga sahamnya naik Rp470, SMGR Rp425, UNVR Rp350, ICBP Rp275, dan UNTR Rp250.

Harga saham FISH terkoreksi Rp560, INTP Rp200, PORT Rp135, TCPI Rp125, dan PDES Rp100.

Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Pada pukul 16.13, nilai tukar dolar melemah 19 poin (0,14%) ke level Rp14.018 per dolar AS.

Berbalik Menguat di Sesi Kedua, Indeks Syariah dan IHSG Ditutup Menanjak

Dream - Indeks syariah kompak menguat saat menutup perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 23 Oktober 2019. Indeks syariah melaju positif bersama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sama-sama melemah saat pengumuman Kabinet Indonesia Maju.

Pelaku pasar menunjukan tanda-tanda menguat di sesi kedua perdagangan. Hampir seluruh waktu transaksi sesi siang ini dihabiskan di zona hijau. 

Kondisi ini berbeda dengan laju indeks syariah dah IHSG yang melemas di sesi pertama perdagangan. ISSI bahkan menutup perdagangan sesi pagi di zona merah. 

Mengutip data perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 1,060 poin (0,56%) ke 191,802. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka di 190,650.

Sentimen pengumuman nama para calon menteri tak cukup membuat investor berani terjun ke lantai bursa. Sebaliknya, pemodal menanggapi dingin kabinet Indonesia Maju dan sempat terperosok sampai level terendah 190,269.

 

 

Kepercayaan investor membuat ISSI kembali bangkit dan bisa bertengger ke level 191,802.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terangkat 5,857 poin (0,85%) ke level 697,127. Penguatan juga dicetak indeks JII70 melesat 1,648 poin (0,70%) ke level 236,502.

Aksi beli jelang sesi penutupan juga mendorong IHSG menguat 32,309 poin (0,52%) ke level 6.257,806.

Tapi, Kok Rupiah Malah Loyo?

Kembalinya kepercayaan pasar membuat sebagian besar indeks sektor bangkit. Indeks sektor pertanian naik 1,35 persen, industri dasar 1,23 persen, dan pertambangan 1,74 persen.

Indeks perdagangan melemah 0,56 persen dan barang konsumsi 0,28 persen.

Emiten syariah yang bercokol di top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya naik Rp750, SONA Rp625, INTP Rp375, UNVR Rp325, dan AALI Rp300.

Sebaliknya, yang berada di top loser kali ini adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp190, FMII Rp180, SILO Rp150, AKRA Rp140, dan PRDA Rp120.

Pada 16.10, nilai tukar rupiah berbalik melemah. Kurs dolar AS merangkak naik 50 poin (0,35%) ke level Rp14.090.

IHSG dan Indeks Syariah Tanggapi Dingin Kabinet Baru Jokowi-Maruf

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin akhirnya mengumumkan 38 menteri yang akan membantunya di Kabinet Indonesia Maju. Pengumuman jajaran menteri baru ini ditanggapi dingin pelaku pasar modal.

Usai pengumuman kabinet Indonesia Maju, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu 23 Oktober 2019 pukul 09.34 WIB malah bergerak turun 15,504 poin (0,25%) ke level 6.209,993.

Padahal IHSG sempat dibuka menguat ke level 6.226,684 saat sesi pembukaan dimulai. IHSG malah sempat melaju ke level tertinggi di atas 6.230. 

Namun 5 menit usai sesi perdagangan, laju IHSG langsung terjun bebas ke zona merah. IHSG meluncur ke level 6.209,471 pada 09.05 waktu perdagangan BEI. Aksi jual saham membuat IHSG terus melemah, bahkan sampai menyentuh level terendah di 6.207,466 pada 09.30.

 

 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga tercatat melemah 0,335 poin (0,18%) ke level 190,407.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melemah 2,476 poin (0,36%) ke level 688,794.

Indeks JII70 merosot 0,695 poin (0,29%) ke level 234,159.

Berbeda dengan rupiah, mata uang Garuda justru menguat tipis. Kurs dolar AS turun 6 poin (0,04%) ke level Rp14.034 pada 09.38.

Indeks Syariah Naik Tipis Jelang Pemilihan Menteri Baru Jokowi

Dream - Indeks saham syariah menggeliat di tengah kabar pemanggilan sejumlah tokoh ke Istana Negara oleh presiden Joko Widodo. Santer beredar para tokoh tersebut dipanggil untuk mengisi posisi kabinet Jokowi jilid 2.

Laju indeks saham syariah di pasar modal Indonesia ini merespons hati-hati pembentukan kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amien.

Dari dunia internasional, pelaku pasar justru dihadang oleh sejumlah sentimen negatif. Bara Perang Dagang Amerika Serikat-China kembali memanas usai dunia menantikan adanya kesepakatan baru dari kedua negara tersebut. 

Pada penutupan perdagangan BEI, Senin 21 Oktober 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup naik tipis 0,053 poin (0,03%) ke level 1789,552. ISSI yang dibuka menguat di level 189,878 saat sesi pra-pembukaan, hanya mampu mempertahankan laju positifnya sampai sesi pertama.

 

 

Di sesi kedua perdagangan, laju ISSI bergerak fluktuatif. Dengan koreksi tipis, ISSI berulang kali terpeleset masuk  zona merah. Aksi beli jelang sesi penutupan berhasil mendorong ISSI menutup perdagangan di teritori positif.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga menguat tipis 2,077 (0,30%) ke level 683,733. Indeks JII70 hanya naik 0,514 poin (0,22) ke level 232,907.

Menguat signifikan di awal sesi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bisa naik 7,040 poin (0,11%) ke level 6.198,987 saat sesi perdagangan ditutup.

Rupiah `Taklukkan ` Dolar AS

Meskipun disambut positif, investor masih menaham diri untuk melantai. Para penanam modal lebih sering membeli saham di sektor barang konsumsi, pertanian, dan manufaktur. Indeks sektor barang konsumsi terangkat 0,82 persen, pertanian 0,73 persen, dan manufaktur 0,41 persen.

Sektor industri dasar terkoreksi 0,25 persen, perdagangan 0,23 persen, properti 0,12 persen, dan infrastruktur 0,12 persen.

Emiten-emiten syariah yang bertengger di kelompok 5 top gainer yaitu ITMG yang harga sahamnya naik Rp500, UNVR Rp300, AALI Rp150, SHID Rp150, dan ICBP Rp125.

Sebaliknya, yang terperosok ke top loser adalah DSSA Rp775, MINA Rp18, MCAS Rp170, PICO Rp170, dan INTP Rp125.

Pada 16.09, nilai tukar rupiah menguat 62 poin (0,44%) ke level Rp14.085.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Pada tanggal 14 Februari 2024, Pemilu tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Cak Imin Ditarik-tarik Pendukung sampai Sarungnya Hampir Melorot

Detik-detik Cak Imin Ditarik-tarik Pendukung sampai Sarungnya Hampir Melorot

Bahkan, sejumlah warga yang berkerumun terlihat terkejut sambil berteriak saat Cak Imin hampir terjatuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Survei Terbaru Indikator: Prabowo-Gibran Teratas, AMIN Salip Ganjar-Mahfud

Dia mengatakan Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.

Baca Selengkapnya
Alasan Malaysia Tak Tergoyahkan dari Peringkat Pertama SGIE Selama 10 Tahun

Alasan Malaysia Tak Tergoyahkan dari Peringkat Pertama SGIE Selama 10 Tahun

SGIE Report merupakan State of the Global Islamic Economy yang diterbitkan DinarStandard di UAE

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Pasangan Anies-Cak Imin Paling Banyak Tidak Disukai

Survei Indikator: Pasangan Anies-Cak Imin Paling Banyak Tidak Disukai

Hasilnya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) paling tidak disukai publik. Tingkat ketidaksukaan publik terhadap Cak Imin mencapai 27,7 persen.

Baca Selengkapnya