Dream - Bursa saham syariah belum keluar dari zona negatif. Kondisi regional yang berada dalam tekanan serta harga minyak yang turun membuat pelaku pasar tak berani terjun ke pasar.
Transaksi perdagangan saham pun berjalan lamban. Bahkan seluruh indeks sektoral rontok di perdagangan awal pekan ini.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 13 Juni 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 1,014 poin (0,64%) ke level 157,905.
Sementara indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) turun lebih dalam hingga dengan koreksi 4,789 poin (0,73%) ke level 652,911.
Tanda-tanda adanya koreksi lanjutan sudah terlihat di awal perdagangan. Kedua indeks acuan saham syariah ini dibuka melemah tanpa sekalipun menembus zona hijau.
ISSI tercatat hanya mampu menembus level tertinggi di 158,632 dan jatuh ke posisi terendahnya di 157,905 di sesi penutupan.
Transaksi perdagangan saham syariah kali ini semakin berkurang dengan hanya mencetak nilai Rp 2,13 triliun dan 17,79 miliar saham yang berpindahtangan.
Aksi beli hanya mampu mendorong 48 emiten syariah bergerak menguat. Papan perdagangan ISSI justru didominasi koreksi harga yang melanda 133 emiten syariah.
Tekanan hebat terjadi pada indeks sektor komoditas dimana saham pertanian dan pertambangan merosot 1,57 persen. Di susul sektor keuangan 1,52 persen.
Top losser saham bluechips syariah dihuni oleh AALI yang turun Rp 650, INTP Rp 350, LPPF Rp 325, ICBP dan PTBA masing-masing Rp 175 per saham.
Sementara emiten unggulan syariah yang berhasil masuk zona hijau di awal pekan ini adalah SILO yang naik Rp 550, AKRA Rp 50, WIKA Rp 30, PTPP Rp 10, dan TLKM Rp 10 per saham.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN