Ilustrasi
Dream - Indonesia tidak bisa dibilang pemain baru lagi dalam industri keuangan syariah. Berbagai produk investasi syariah unggulan telah diluncurkan. Sayangnya, pengalaman ini tidak membuat Indonesia dianggap sebagai pemain handal dalam sektor ini.
Mengapa demikian?
Pengamat Ekonomi Syariah, Adiwarman Karim menilai rasa percaya diri orang Indonesia terhadap produk investasi syariah yang dimilikinya cukup rendah.
" Sukuk, kita punya barang bagus, tetapi tidak pintar kasih tahu kalau kita punya produk bagus. Sukuk negara RI itu terbagus di dunia, tetapi kita tidak pintar mengemasnya," ungkap Adiwarman di Jakarta, Senin, 19 Oktober 2015.
Bahkan, Indonesia sudah pantas bersaing dengan Inggris dan Malaysia sebagai pusat keuangan syariah di dunia.
" Di Inggris itu hanya 2-3 universitas menyediakan jurusan syariah. Di Indonesia, ada 160 universitas yang hampir semua menyediakan jurusan ekonomi syariah. Namun, kita tidak ngetop," tegasnya.
" Jadi kita (Indonesia) itu jagoan tapi tidak merasa jagoan. Ya antara rendah diri dan rendah hati itu memang dekat," sindirnya.
Meski demikian, lanjut Adiwarman, perkembangan industri syariah saat ini sudah cukup baik. Hanya saja diharapkan rasa optimis yang besar untuk mengembangkan industri inike depannya.
" Walau begitu kan kita sudah tumbuh dengan baik. Ya walau bagaimanapun kan kita harus berdamai dengan keadaan. Jadi ya kita beli saja produk syariah karena dijamin halal dan kinerjanya juga bagus," pungkasnya.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
