Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Bersyukur Angka Kemiskinan Banyuwangi Terus Turun (foto: Abdullahazwaranas.com)
Dream - Angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi menurun sejak kepemimpinan Abdullah Azwar Anas. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 menyebutkan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi turun menjadi 8,79 persen dari tahun sebelumnya sebesar 9,17 persen.
" Alhamdulillah kemiskinan kembali turun berdasarkan data resmi BPS. Terima kasih kepada seluruh warga, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, swasta, BUMN, dan birokrasi yang selama ini terus bersinergi. Pekerjaan rumah ke depan masih berat, jadi sinergi perlu semakin erat agar masalah-masalah bisa diselesaikan secara bertahap," ujar Anas.
Menurut Anas, ada beberapa program pengentasan kemiskinan terpadu yang akan terus disempurnakan. Program tersebut meliputi sejumlah sektor mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM hingga pariwisata.
" Untuk masyarakat yang sangat rentan, dana sudah diperbesar ke pemerintah desa agar lebih cepat membantu, seperti untuk bedah rumah. Dari aspek administrasi, pengurusan surat pernyataan miskin (SPM) sebagai bekal mendapat jaminan kesehatan juga makin ringkas karena sudah diurus di tingkat desa dan kecamatan," kata Anas, dikutip dari merdeka.com, Kamis, 22 Juni 2017.
Untuk bidang pendidikan, kata Anas, ada program Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) dan gerakan bersama Siswa Asuh Sebaya (SAS).
" Tentu program-program lain seperti pengembangan ekonomi dengan memadukan pariwisata, UMKM, dan pertanian terus dilakukan untuk memberi dampak ke ekonomi warga," ucap Anas.
Kepala BPS Banyuwangi Mohammad Amin mengatakan angka tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan pada Maret 2016. " Angka ini menunjukkan bahwa pada saat survei, penduduk miskin Banyuwangi di tahun sebelumnya telah banyak yang terangkat dari garis kemiskinan," kata Amin.
Survei tersebut dijalankan dengan mendasarkan pada beberapa komponen seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi rumah tangga, penerimaan dan pengeluaran rumah tangga, tingkat pendidikan dan aspek kesehatan.
" Misalnya, ada 236 komoditi yang menjadi komponen survei mulai beras sampai jajanan yang dikonsumsi keluarga. Untuk pendidikan, tingkat sekolah, biaya pendidikan, dan bantuan yang didapatkan, semuanya dihitung selama satu tahun," kata Amin.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik