Foto: Cnbc.com
Dream - Pasar valuta asing telah mengalami perjalanan sulit pada tahun 2022. Di beberapa negara bahkan kombinasi tekanan geopolitik dan langkah yang salah dari bank sentral mendorong mata uangnya masuk ke dalam “ spiral kematian”.
Apalagi keperkasaan Dolar sepanjang tahun ini, mendorong investor berbondong-bondong menuju “ safe haven” tradisional di tengah banjir goncangan geopolitik dan makroekonomi. Kondisi ini tentu sangat membebani banyak mata uang pasar negara berkembang.
Steve Hanke, Profesor Ekonomi Terapan di Universitas Johns Hopkins, menerbitkan daftar mata uang dengan kinerja terburuk tahun ini. Dikutip dari CNBC, Kamis 17 November 2022, berikut adalah daftarnya.
1. Cedi, Ghana
Ternyata mata uang Cedi milik Ghana berada di posisi 3 teratas dalam daftar mata uang terburuk di dunia. Cedi mencapai rekor terendah baru terhadap dolar pada Rabu pekan lalu, sempat berada di posisi 14,24 sebelum sedikit pulih.
Di mana memulai perdagangan tahun di lebih dari 6 cedi terhadap dolar, menurut data Refinitiv. Ini berarti greenback telah menguat lebih dari 132 persen terhadap mata uang negara di Afrika Barat ini.
Masalah yang menggelayuti Ghana termasuk meningkatnya biaya hidup dan beban utang yang tidak berkelanjutan yang telah memaksa pemerintah untuk meminta bantuan Dana Moneter Internasional. Sebuah langkah yang tidak seperti biasanya disetujui oleh pihak yang berkuasa dan pihak oposisi.
“ Dalamnya masalah Ghana menjadi lebih mencolok ketika mempertimbangkan bahwa pejabat pemerintah bersedia mengambil pemotongan gaji besar-besaran dalam upaya untuk membebaskan sejumlah dana,” ujar Jacques Nel, Kepala Makro di Oxford Economics Afrika .
“ Namun, pengorbanan finansial oleh pejabat pemerintah ini tidak boleh disalahartikan sebagai persatuan di antara para pemimpin negara, dengan oposisi terang-terangan menunggu kesepakatan IMF untuk disetujui sebelum menembak kepala Presiden (Nana) Akufo-Addo,” tambahnya.
Kejutan terbaru terhadap mata uang terjadi ketika Bank of Ghana membatalkan lelang valuta asing yang dijadwalkan. Muncul protes di ibukota Accra yang menuntut pengunduran diri presiden.
“ Bank telah mengambil berbagai langkah untuk membendung spiral mata uang selama setahun, termasuk tindakan keras yang gagal terhadap penjual mata uang yang tidak berlisensi,” jelas Murega Mungai, Manajer Perdagangan di AZA Finance yang berbasis di Nairobi.
“ Ini juga telah membeli dolar langsung dari perusahaan pertambangan untuk menopang cadangannya, membuat pasar kekurangan likuiditas yang sangat dibutuhkan. Dengan latar belakang itu, kami memperkirakan Cedi akan tetap di bawah tekanan dalam waktu dekat, mungkin melemah melampaui level 14,50," imbuhnya.
Hanke mengatakan di Twitter pekan lalu bahwa cedi adalah " mata uang sampah bank sentral" dan menyarankan negara itu harus menghentikan bank sentralnya mengambil langkah untuk memulihkan ketertiban.
2. Peso Kuba dan Dolar Zimbabwe
Ternyata, penurunan cedi menjadikannya hanya mata uang dengan kinerja terburuk ke tiga di dunia tahun ini. Di tempat ke dua justru dipegang peso Kuba, yang turun 56,36 persen terhadap dolar.
Di belakangnya ada Dolar Zimbabwe, yang telah kehilangan 76,74 persen nilainya terhadap dolar sejak Januari. Baik Zimbabwe maupun Kuba menderita tingkat inflasi yang sangat besar.
Hanke mengatakan pekan lalu bahwa " spiral kematian ekonomi Zimbabwe terus berputar." Badan statistik nasional ZimStat melaporkan bahwa inflasi negara mencapai 268 persen tahunan pada Oktober, tetapi perkiraan Hanke sendiri justru lebih besar mencapai 417 persen.
Mirip dengan Ghana, pihak berwenang di Zimbabwe telah berusaha untuk mendukung mata uang lokal dan melawan inflasi dengan menindak pembayaran dolar Zimbabwe. Namun Inflasi setinggi langit menjadi masalah utama di Kuba, dengan Hanke menyebut lonjakan harga konsumen mencapai 166 persen per tahun.
3. Pound Mesir
Pound Mesir pekan lalu merosot ke level terendah baru terhadap dolar, meluncur ke 24,42. Mata uang ini pun masuk ke daftar 10 besar mata uang berkinerja terburuk tahun 2022, menurut Hanke.
Fitch Ratings baru-baru ini memangkas prospek kredit negara menjadi negatif mengutip posisi likuiditas eksternal yang memburuk dan risiko berkurangnya akses pasar obligasi.
Sementara itu, cadangan devisa Mesir telah habis hingga di bawah US$32 miliar di bulan Oktober dari US$35 miliar di bulan Maret.
Fitch menyoroti bahwa masalah pembiayaan Mesir diperburuk oleh US$6 miliar utang luar negeri yang akan jatuh tempo tahun depan dan US$9 miliar lagi yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.
" Meskipun kesepakatan keuangan diumumkan pada COP27 di Sharm el-Sheikh minggu ini, keluarnya asing secara keseluruhan kemungkinan akan menyebabkan Pound (Mesir) melemah lebih lanjut terhadap dolar dalam beberapa hari mendatang," kata pedagang AZA Finance Mitch Diedrick dalam laporannya.
Mata uang lain yang ditampilkan dalam daftar pada minggu lalu termasuk Rupee Sri Lanka, Bolivar Venezuela, Leone Sierra Leone, Kyat Myanmar, Kip Laos, dan Hryvnia Ukraina.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?