Dua Cara Wapres JK Redam Mahalnya Harga Daging

Reporter : Kurnia
Selasa, 11 Agustus 2015 05:21
Dua Cara Wapres JK Redam Mahalnya Harga Daging
Tambah stok daging melalui impor dan tidak menjadikan Australia sebagai negara utama pemasok daging ke Indonesia.

Dream - Beberapa hari belakangan, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan melonjaknya harga daging sapi. Dikabarkan, para pedagang menjual daging sapi seharga Rp 120.000 hingga Rp 150.000.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, kenaikan harga daging sapi merupakan imbas dari penurunan ketersediaan daging dalam negeri. Untuk menyelesaikan polemik tersebut, jalan terbaik adalah dengan meningkatkan suplai daging sapi.

Jusuf Kalla melanjutkan, peningkatan ketersediaan daging sapi tentu saja dapat dilakukan dengan impor. Dan sudah beberapa tahun belakangan, Indonesia selalu mengimpor daging sapi dari Australia.

" Ada dua hal yang nanti akan dibicarakan dalam rapat terbatas. Berapa jumlah suplai yang harus ditambah dan negara asal impor juga harus diperluas, jangan hanya Australia," ujar Jusuf Kalla saat ditemui di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.

Menyoal negara asal impor, Jusuf Kalla juga menginginkan ada keterbukaan dari negara-negara lain yang memiliki kualitas daging sapi baik. Dengan begitu, pilihan impor akan lebih banyak dan persaingan usaha berlangsung dengan sehat.

Selain impor, JK juga mendukung upaya peningkatan suplai daging sapi dari dalam negeri. Yaitu dengan meningkatkan kualitas daging yang dihasilkan peternak  serta menggiatkan pembibitan sapi di tingkat lokal.

Melalui dua cara tersebut, ya optimis ketersediaan daging sapi di pasaran akan bertambah dan harga akan merangkak stabil. " Dalam jangka pendeknya semoga bisa," tutup Jusuf Kalla.

Baca Juga: Perekonomian Melandai, Menkeu Optimis Target Pajak Tercapai Kurs Rupiah Makin Rontok, Sentuh Rp 13.536/US$ IDB Dorong Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah RI BI Optimistis Ekonomi Membaik Enam Bulan ke Depan Ekonomi RI Melambat, Ini 3 Strategi Andalan Menkeu

Beri Komentar