Dream - Mata Uang virtual atau yang terkenal dengan nama Bitcoin telah menorehkan kesuksesan besar dalam menghimpun dana investasi. Jenis mata uang yang tidak diatur dalam aturan bank sentral ini ternyata memegang pengaruh besar bagi kehidupan banyak orang saat ini. Pasalnya, banyak sekali orang yang mulai berinvestasi di dunia maya.
Memang, kehadiran Bitcoin menawarkan banyak manfaat, tetapi tetap saja memiliki risiko yang bisa merugikan pihak investor. Setidaknya ada 5 risiko berinvestasi dengan mata uang jenis ini seperti dikutip dari Top Tip News, Kamis, 4 September 2014.
1. Uang Tidak Aman
Mata uang virtual Bitcoin merupakan mata uang internasional yang unik, yang dapat menjadi produk investasi yang menguntungkan. Transaksi ini dilakukan secara diam-diam antarindividu sehingga membebaskan para investor dari biaya, seperti pajak.
Sayangnya, mata uang ini tidak memiliki jaminan karena tidak dikeluarkan bank sentral. Hal ini berbeda dengan investasi resmi lainnya yang dananya dijamin oleh negara. Inilah yang membuat para investor Bitcoin bisa saja kehilangan uangnya swaktu-waktu.
2. Nilai Mata Uang Tidak Stabil
Karena mata uang ini tidak diatur bank sentral, maka investor berpotensi menghadapi ketidakstabilan nilai mata uang yang ekstrim. Ada risiko yang mengancam investasinya. Memang, kita tidak bisa memperkirakan nilai Bitcoin ke depan.
Dengan uang ini, investor bisa mendapatkan untung atau mengalami kerugian setengah dari nilai investasinya hanya dalam hitungan jam. Krisis ekonomi dalam investasi Bitcoin terjadi pertama kali pada tahun 2013 dimana nilai mata uangnya menurun drastis dari US$ 266 menjadi US$ 125 pada akhir tahun.
3. Kejahatan Virtual
Mata uang virtual Bitcoin bisa diterjermahkan sebagai ancaman bagi para investor. Pasalnya, dengan sistem penomoran virtual maka bisa denngan mudah dimangsa para penjahat cyber. Peristiwa yang pernah terjadi di pasar Bitcoin Jepang MtGix yang telah diretas oleh " cybermalfrats" beberapa tahun lalu. Perusahaan ini telah kehilangan 750 ribu Bitcoin sejak saat itu.
4. Penggunaan Terbatas
Ada beberapa situs komersial yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Hal ini membuat para investor bisa menghabiskan Bitcoin secara online seperti untuk membeli game virtual atau online poker. Namun, para investor tidak bisa menggunakan Bitcoin pada produk tertentu seperti mobil, pakaian, real estate. Pasalnya, para penjual belum percaya dengan metode pembayaran virtual seperti dengan Bitcoin.
5. Merugikan Negara
Menurut ekonomi, investasi dengan Bitcoin dapat membahayakan demokrasi dan fiskal negara. Transaksi bebas tanpa biaya atau pajak ini bisa menyebabkan fluktuasi yang besar.
Ada beberapa negara yang sangat bergantung pada penerimaan pajak, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sirkulasi mata uang virtual ini akan menganggu arus kas dan pendapatan negara. Dampak lebih besarnya tentu akan menganggu penerimaan pajak yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan negara.
Advertisement
Kisah Sukses Penyintas Kanker Bangun Kedai Burger, Cuma Jual 30 Porsi tapi Selalu Laris
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Tolak Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 T Dibayar APBN, Menkeu Purbaya Sentil Pemasukan Danantara
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Momen Pilu Kakek Pengumpul Rongsokan Pingsan Usai Uang Rp70 Juta Habis Dilalap Api
Saatnya Barudak Bandung Jadi Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Sabar Ya Bun! Ini Alasan Si Kecil Lebih Rewel Ketika Bersama Ibu