Emiten Tambang Berguguran, Indeks Syariah Terkoreksi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 11 November 2019 16:54
Emiten Tambang Berguguran, Indeks Syariah Terkoreksi
Dolar juga kembali merangkak naik.

Dream - Sentimel lokal dan internasional masih membayangi pelaku pasar yang berhati-hati terjun ke lantai bursa saham Indonesia. Aksi wait and see itu membuat indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berguguran termasuk tiga indeks saham syariah.

Pelaku pasar sepekan ke depan sepertinya akan memantau perkembangan perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Meski sudah ada gencatan, namun sikap kedua pemerintahan itu masih membuat investor berhat-hati. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Senin, 11 November 2019, sektor pertambangan mengalami koreksi paling dalam.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) awal pekan ini menutup perdagangan dengan melemah 1,270 poin (0,67%) ke level 186,791. ISSI memulai sesi jual beli dengan melemah ke level 187,692 di sesi pra-pembukaan. ISSI hanya sempat beberapa menit menembus zona hijau dan menyentuh level tertinggi di 188,347.

Sebagain besar perdagangan indeks saham syariah berjalan di zona merah baik di sesi pagi maupun sesi kedua. ISSI sama sekali tak bisa kembali menembus zona positif.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) bernasib tak jauh berbeda dari ISSI. Terkoreksi 2,967 poin (0,43%), indeks JII awal pekan ini bertengger di level 686,750.

Indeks JII70 turun 0,884 poin (0,38%) ke 231,895.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 29,246 poin (0,47%) ke level 6.148,740.

1 dari 5 halaman

Dolar AS Kembali ke Rp14 Ribu

Investor berhati-hati kelanjutan perkembangan dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Mereka juga mengamati peluang ekonomi dunia yang memasuki resesi.

Hal ini membuat mereka enggan melantai di bursa dan cenderung menjual sahamnya di hampir semua sektor, terutama di pertambangan. Indeks sektor pertambangan anjlok 2,84 persen.

Penguatan indeks sektor pertanian sebesar 1,28 persen dan aneka 0,53 persen belum cukup kuat menahan laju pelemahan perdagangan.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya menguat Rp200, SCCO Rp200, TPIA Rp200, AALI Rp175, dan INDF Rp175.

Harga saham BYAN amblas Rp2.800, SONA Rp650, OMRE Rp415, CPIN Rp325, dan DSSA Rp300.

Dari pasar uang, dolar AS kembali perkasa. Nilai tukarnya menanjak 57 poin (0,41%) ke level Rp14.042 pada 16.30.

2 dari 5 halaman

Sempat Tenggelam di Sesi I, Indeks Syariah Berbalik Naik Tipis

Dream - Indeks syariah keluar dari tekanan dan menutup perdagangan di zona positif pada penutupan jelang akhir pekan, Jumat 8 November 2019. Penguatan relatif lebih baik dibukukan indeks saham unggulan syariah.

Pasar keuangan juga membawa kabar baik sore ini. Kurs dollar AS yang melemah membuat rupiah naik tipis. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan naik tipis 0,084 poin (0,04%) ke level 188,061. Meski dibuka menguat, ISSI baru bisa melaju aman di zona hijau saat sesi perdagangan siang.

ISSI dibuka melemah tipis ke level 187,680 saat sesi prapembukaan perdagangan. Adanya aksi beli di awal sesi sempat mendorong indeks acuan saham syariah ini melaju positif di awal pembukaan. 

 

 

Sayangnya penguatan itu tak berlangsung lama. ISSi kembali turun ke zona merah dan menutup perdagangan sesi pagi diteritori negatif. 

Aksi beli baru terjadi di sesi kedua. Meski harus terpeleset masuk zona merah, ISSI lebih banyak menghabiskan sesi siang ini di zona hijau.

Penguatan signifikan dialami dua iIndeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) menutup perdagangan dengan menguat 3,406 poin (0,50%) ke level 689,717. Sedangkan indeks JII70 menanjak 0,686 poin (0,30%) ke level 232,779.

Laju positif juga diukir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 12,362 poin (0,20%) ke level 6.177,986.

3 dari 5 halaman

Rupiah Tekan Dolar AS di Rp13 Ribu

Investor melakuan aksi selektif dan berhati-hati terjun ke lantai bursa. Investor lebih banyak membeli saham di sektor barang konsumsi, pertambangan, dan pertanian yang masing-masing naik 0,83 persen, 0,44 persen, dan 0,23 persen.

Indeks sektor industri dasar menjadi satu-satu yang bergerak melemah sebesar 0,45 persen.

Emiten syariah yang menjadi favorit investor kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya meningkat Rp1.275, ITMG Rp500, ICBP Rp475, AALI Rp300, dan TCID Rp225.

Harga saham BRAM terkoreksi Rp1.850, AMFG Rp490, INTP Rp350, PCAR 290, dan FIRE Rp280.

Dolar AS kembali didepak rupiah dari level Rp14 ribu. Pada 16.19, kurs dolar AS melorot 16 poin (0,11%) ke level Rp13.981 per dolar AS.

4 dari 5 halaman

Kenaikan Cadangan Devisa Gagal Kerek Indeks Syariah

Dream - Indeks syariah kembali melanjutkan pelemahannya pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 7 November 2019. Sentimen kenaikan cadangan devisa Indonesia tak mampu menghalangi aksi jual investor.

Diketahui, cadangan devisa Indonesia naik dari US$124,3 pada September 2019 menjadi US$126,7 miliar. 

Volume jual yang masih cukup besar membuat analis memperkirakan lantai bursa masih akan menghadapi koreksi. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sore ini melorot 1,432 poin (0,76%) ke level 187,977. Semula, indeks ISSI dibuka menguat di level 189,964 saat perdagangan masuk sesi per-pembukaan. Laju ISSI masih bertahan beberapa menit usai bel perdagangan dibunyikan.

 

 

Namun kondisi pasar yang masih menghadapi tren jual memaksa investor melepas portofolionya. Apalagi pelaku pasar dibayangi sentimen rilis cadangan devisa Indonesia.

Sejak terpeleset masuk teritori negatif, ISSI sama sekali tak bisa keluar dari tekanan jual. Level terendah ISSI dicetak di level 186,842.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga tak lepas dari tekanan jual investor. JII melemah usai ditutup turun 6,499 poin (0,94%) ke level 686,311.

Indeks JII70 melorot 1,879 poin (0,80%) ke level 232,093.

5 dari 5 halaman

Mayoritas Indeks Sektoral Terkoreksi, Tapi Rupiah Justru `Kinclong`

Investor malah ramai menjual saham, terutama di sektor barang konsumsi, pertambangan, dan industri aneka. Ketiga indeks ini masing-masing melemah 1,71 persen, 1,58 persen, dan 1,41 persen.

Hanya indeks industri dasar yang menguat 0,88 persen dan properti 0,23 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 51,921 poin (0,83%) ke level 6.165,624.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah SONA yang harga sahamnya meningkat Rp500, OMRE Rp255, INTP Rp250, MAPA Rp250, dan SILO Rp225.

Harga sahan UNTR terkoreksi Rp800, ICBP Rp425, BRAM Rp300, ITMG Rp300, dan FIRE Rp255.

Di pasar uang, kenaikan cadangan justru bisa membungkam dolar AS. Rupiah kembali menendang dolar AS ke level Rp13 ribu. Pada 16.40, nilai tukar dolar AS melemah 31 poin (0,22%) ke Rp13.991.

Beri Komentar