(Foto Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) atau Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2018. Masih bertempat di Surabaya, Jawa Timur, ISEF kali ini mengusung tema Strengthening National Economic Growth: The Creation of Halal Value Chains and Innovative Vehicles.
Kehadiran agenda rutin tahunan ISEF 2018 menjadi komitmen nyata dan dukungan anggota Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) termasuk Bank Indonesia, dan instansi terkait lainnya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengutip laman bi.go.id, Senin, 10 Desember 2018, ISEF 2018 bakal menggelar sejumlah pertemuan yang mengangkat tiga topik utama yaitu penguatan halal value chain, peningkatan alternatif pembiayaan didukung dengan instrumen keuangan komersial dan sosial syariah, serta optimalisasi pengembangan ekonomi syariah berbasis kajian dan riset.
Perhelatan tahun ini menjadi penting karena menjadi gambaran tahap peletakan fondasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (2015-2018) dalam blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah.
Mulai tahun depan, pengembangan ekonomi syariah sudah memasuki fase kedua yaitu penguatan strategi dan program ekonomi keuangan syariah.
" ISEF 2018 terdiri dari kegiatan Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dan sektor riil," ujar BI dalam keterangannya di website resminya.
Dijadwalkan ISEF 2018 akan berlangsung selama 5 hari mulai dari Selasa, 11 Desember 2018 hingg1 Jumat, 14 Desember 2018. Event ini akan menggelar kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting, yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah nasional maupun internasional.
Sementara itu, shari’a fair yang akan berlangsung pada 11 – 15 Desember 2018 diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian halal supply chain yang meliputi penguatan di sektor pertanian terintegrasi (integrated farming), industri pengolahan (halal food and fashion), energi terbarukan (renewable energy), dan wisata halal (halal tourism).(Sah)
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
