Dream - Kantor Staf Presiden (KS) membantah program food estate yang digarap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan proyek gagal. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan, program itu hanya perlu dievaluasi.
Ari menjelaskan, proyek food estate yang selama ini dijalankan pemerintah harus ada perbaikan dan penyempurnaan. Langkah itu perlu dilakukan agar cita-cita ketahanan pangan yang disasar pemerintah bisa tercapai.
Ari menjelaskan, proyek food estate bertujuan untuk merespons situasi nasional soal pangan yang dihadapi bangsa.
Menurutnya, krisis pangan saat ini tengah terjadi di seluruh dunia.
Menurut Ari, banyak negara merespons kondisi tersebut dengan membuat terobosan dalam skala besar. Langkah ini pula yang ditempuh Presiden Jokowi yang mendorong program merespons dampak pandemi dan krisis pangan.
“Maka dari itu kebijakan lumbung pangan adalah menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah, sehingga kemampuan kita untuk mandiri dari sisi pangan itu bisa tercukupi, tidak perlu impor, tidak perlu tergantung dari negara lain khususnya ketika harga cukup tinggi,” ujar Ari.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sempat menjelaskan bahwa food estate atau lumbung pangan merupakan program jangka panjang. Sehingga tidak bisa asal dinilai dengan cepat.
Menurut Gibran, hal biasa jika proyek food estate mengalami kegagalan pada masa panen pertama hingga ketiga kali. Biasanya, setelah enam hingga tujuh kali baru terlihat hasilnya.
" Panen pertama kedua dan ketiga itu pasti tidak pernah 100 persen, ini yang petani pasti paham, baru nanti panen keenam, ketujuh akan kelihatan hasilnya seperti apa," pungkas Gibran.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN