Jangan Ditiru, Ini Tips Keuangan Paling Buruk

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 11 Januari 2017 08:45
Jangan Ditiru, Ini Tips Keuangan Paling Buruk
Bahkan, orang tua juga memberikan tips ini, sadar atau tidak. Apa saja?

Dream – Dalam keluarga, orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Banyak hal yang diajarkan orang tua kepada anak mereka.

Salah satunya adalah masalah keuangan.

Orang tua pun punya tujuan tersendiri memberikan pengajaran finansial kepada anak-anaknya, yaitu sang anak diharapkan bisa terbebas dari masalah keuangan. Tapi, tanpa mereka sadari, rupanya ada juga, lho, tips keuangan yang sebaiknya tidak boleh ditiru.

Dilansir dari CheatSheet, Rabu 11 Januari 2017, tips yang pertama adalah membelanjakan uang tanpa perencanaan. Orang tua kita terkadang mengacu pada tips keuangan seperti meminta anak kuliah sehingga mendapatkan pekerjaan yang baik, menghargai diri sendiri dengan mobil super mewah, beli rumah, dan mencari pasangan hidup untuk membangun keluarga kecil.

Nah, hal-hal ini membuat pengeluaran menjadi tidak pasti. Sebaiknya, orang tua tidak terlalu menekankan anaknya untuk meniru mereka. Ingat, apa yang berhasil kepada orang tua, belum tentu juga sukses kepada sang anak. Misalnya, bisa jadi sang anak bangkrut sebelum mendapatkan pekerjaan yang baik. Belum lagi harga rumah yang tinggi dan tidak bisa dibeli oleh sang anak.

Tips yang kedua yang harus dihindari adalah tidak berbicara masalah keuangan dengan pasangan atau dengan anak. Pernahkah orang tua berbicara tentang masalah finansial? Seberapa sering? Mungkin, masalah keuangan jarang, bahkan tidak pernah dibicarakan. Mereka beranggapan masalah keuangan adalah hal yang tabu, terutama membicarakan pengeluaran yang dirahasiakan. Padahal, pengeluaran inilah yang berpotensi untuk merusak tabungan.

Sebuah survei dari GoBankingRates.com menunjukkan bahwa pengeluaran semacam itu adalah masalah populer kedua untuk menghancurkan tabungan. Ada 36 persen responden yang mengatakan bahwa rahasia masalah keuangan menjadi penghancur terbesar hubungan dengan pasangab, di samping banyaknya utang (32,6 persen), menjadi pemurah (19,8 persen), dan jejak rekam kredit yang buruk (18,2 persen).

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa pria lebih peduli terhadap pengeluaran pasangannya terhadap wanita. Ada 27,2 persen pria yang peduli terhadap pengeluaran pasangannya, sedangkan 20,2 persen wanita peduli terhadap pengeluaran pasangannya.

(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More