Indeks Syariah Melemah, Saham Perusahaan Sandiaga Uno Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 9 Agustus 2018 16:55
Indeks Syariah Melemah, Saham Perusahaan Sandiaga Uno Menguat
Investor wait and see?

Dream - Indeks acuan saham syariah bergerak melemah pada penutupan perdagangan harian, Kamis, 9 Agustus 2018. Sempat bergerak menguat hingga 1,5 jam usai pembukaan sesi siang, tiga indeks acuan saham syariah justru menukik masuk zona merah.

Pelaku pasar sepertinya mengantisipasi sentimen dari pengusungan nama Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2019.

Sentimen politik ini ikut mempengaruhi laju saham PT Saratoga Investama Tbk milik pengusaha Sandiaga Uno yang digadang menjadi Cawapres untuk Prabowo Subianto. 

Data perdagangan BEI mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) terkoreksi 0,601 poin (0,33%) ke level 179,518. Indeks syariah sempat menguat ke level 180,724 setelah dibuka melemah di level 179,796.

Laju penguatan ISSI justru berbalik melemah 1,5 jam jelang sesi penutupan. ISSI sempat menyentuh level terendah di 179,285. 

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga bernasib serupa. Indeks berisi 30 emiten bluechips syariah ini bergerak lemah 2.437 poin (0,37%) ke level 664,091.

Begitu pula dengan JII70 yang indeksnya merosot 0,752 poin (0,34%) ke level 222,445.

Investor menahan diri melantai di bursa untuk memantau siapa cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2019. Mereka cenderung melepas saham syariahnya. Penjualan saham ini membuat harga 153 saham syariah melemah.

Total nilai transaksi perdagangan saham syariah tercatat Rp4,65 triliun dari 50,25 miliar lembar saham yang berpindah tangan.

Emiten Saratoga hari ini bergerak cukup atraktif. Sempat bergerak menguat hingga 5 persen, saham berkode ticker SRTG ini menutup perdagangan dengan menguat 30 poin (0,82%) ke level Rp 3.710 per saham.

Emiten pencetak top gainer kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya terangkat Rp575, EXCL Rp110, PGAS Rp90, ASII Rp75, dan BRPT Rp65.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah ITMG yang harga sahamnya turun Rp525, SMGR Rp275, INDY Rp150, INTP Rp125, dan TPIA Rp125.

Dari pasar uang, sentimen ini tak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Kurs rupiah terhadap dolar AS menguat 31 poin (0,21%) ke level Rp14.408 per dolar AS dan sempat terperosok ke level Rp14.455 per dolar AS.

 

Beri Komentar