Tenang! Pasokan LPG Aman Selama Idul Adha

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 21 Agustus 2018 18:45
Tenang! Pasokan LPG Aman Selama Idul Adha
Pertamina optimistis tak ada kenaikan konsumsi yang signifikan selama Idul Adha.

Dream – PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan liquified petroleum gas (LPG)/elpiji, baik subsidi maupun nonsubsidi, mencukupi menjelang perayaan Idul Adha 2018. Perusahaan pelat merah ini juga menjamin pasokan elpiji di seluruh wilayah Indonesia aman.

Dikutip dari keterangan tertulis Pertamina yang diterima Dream, Selasa 21 Agustus 2018, Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan rata-rata harian peningkatan konsumsi elpiji tidak signifikan.

Sejak Januari – Mei 2018 konsumsi LPG masih dikisaran 23,462 metrik ton per hari. Saat momentum Ramadan dan Idul Fitri meningkat sekitar 5 persen dan kembali normal pada Juli 2018 .

“ Konsumsi naik, tapi tidak signifikan. Untuk Agustus realisasi harian jumlahnya masih di kisaran 23 ribu MT per hari. Adapun ketahanan stok aman yakni rata-rata 18 hari,” kata dia di Jakarta.

Menurut Adiatma, konsumsi elpiji subsidi dan non subsidi jelang Idul Adha tahun ini tidak setinggi saat Idul Fitri. Alasannya, Idul Adha kali ini hanya berlangsung satu hari tanpa tambahan hari cuti bersama ataupun libur panjang.

Dia berkata masyarakat bisa mendapatkan bahan bakar ini di agen Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah setempat. Tak hanya itu, elpiji juga bisa didapatkan di SPBU atau minimarket yang menjadi jalur distribusi elpiji non subsidi.

“ Pertamina juga bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui pasar murah yang dilaksanakan di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Bali,” kata dia.

Sementara itu, Adiatma mengatakan Pertamina juga memberi perhatian khusus kepada daerah Lombok Nusa Tenggara Barat, pasca gempa, yakni memastikan kelancaran distribusi BBM dan elpiji kepada masyarakat dan pengungsi di Lombok.

Pada kondisi harian normal, rata rata konsumsi LPG 3 KG mencapai 260 MT dan telah dilakukan penambahan secara fakultatif sebesar 551 MT sejak 17 Agustus hingga 22 Agustus mendatang. Demikian juga dengan pasokan Bright Gas juga dilakukan penambahan baik untuk penjualan sekaligus untuk pasokan ke dapur umum posko pengungsian. 

1 dari 2 halaman

Idul Adha 1439 H Jatuh Pada 22 Agustus 2018

Dream - Pemerintah menetapkan 1 Zulhijjah 1439H jatuh pada 13 Agustus 2018. Sehingga, tanggal 10 Dzulhijjah yang menjadi pelaksanaan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 22 Agustus 2018.

Penetapan dilakukan dalam sidang itsbat yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan ormas Islam, MUI, dan sejumlah perwakilan negara sahabat. Sesuai laporan, posisi hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk.

“ Petugas rukyatul hilal sampai sidang Itsbat ini berlangsung, tidak satupun di antara mereka menyaksikan hilal,”kata Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, di Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2018.

Dia menambahkan, dari segi hisab (penghitungan) dan rukyatul hilal (melihat bulan baru), sebagaimana Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 tentang penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah, bulan Zulqa'idah tahun ini digenapkan menjadi 30 hari.

“ Dengan demikian tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada hari Senin 13 Agustus 2018, dan tanggal 10 Zulhijjah 1439 H jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018,” sambung Muhammadiyah.

Dia berharap keputusan pemerintah ini membawa berkah bagi umat Islam. “ Atas nama pemerintah, kami menyampaikan selamat menempuh bulan Zulhijjah dan Idul Adha 1439 Hijriah,” ujar dia.

Perwakilan Majelis Ulama Indonesia, KH Basri Bermanda, mengatakan bahwa substansi dalam fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 adalah penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah ditentukan dalam sidang Itsbat. “ Ini menjadi solusi dalam penentuan hari-hari besar keagamaan,” katanya.

Dengan keputusan ini, kata dia, tugas umat Islam adalah melaksanakan sholat Idul Adha dan Kurban. “ Semoga tahun-tahun berikutnya dapat kita jaga, sehingga umat Islam dalam satu pandangan dan suasana kebersamaan dalam menghadapi hari-hari besar,” ucap KH Basri.

2 dari 2 halaman

Hari Idul Adha Saudi dan Indonesia Berbeda, Ini Kata Menag

Dream - Kementerian Agama telah menetapkan Idul Adha 1439 Hijriah jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018. Penetapan ini berbeda dengan keputusan Mahkamah Ulya Arab Saudi yang menyatakan Idul Adha jatuh pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Terkait perbedaan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat dapat menyikapi perbedaan yang ada dengan bijak. Menurut Lukman, penetapan waktu ibadah bersifat lokal, bukan global.

" Untuk ibadah, terutama sholat dan puasa kita merujuk pada waktu lokal, sehingga perbedaan waktu, jam, termasuk hari kita mengikuti wilayah di mana kita berada," kata Lukman, dikutip dari kemenag.go.id, Selasa 14 Agustus 2018.

Lukman menjelaskan penetapan waktu ibadah di Indonesia mengikuti ketentuan wilayatul hukmi meliputi Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS). Sehingga, perbedaan antara Indonesia dengan Saudi dalam menetapkan jadwal ibadah tentu terjadi perbedaan.

Hasil sidang isbat yang digelar Kemenag pada Sabtu sore, 11 Agustus 2018 menyatakan hilal tidak terlihat. Sehingga, diputuskan 1 Zulhijjah 1439 H jatuh pada Senin, 13 Agustus 2018 dan Idul Adha jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018.

Sedangkan Mahkamah Ulya Saudi menetapkan 1 Zulhijjah jatuh pada Minggu, 12 Agustus 2018 dan Idul Adha berlangsung pada Selasa 21 Agustus 2018. Tim rukyatul hilal Saudi menyatakan hilal terlihat di beberapa tempat seperti di As Sudair dan As Syaqra'.

(Sah)

Beri Komentar