Indeks Syariah BEI Berakhir di Dua Zona, Rupiah Menguat Pelan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 20 Maret 2019 16:52
Indeks Syariah BEI Berakhir di Dua Zona, Rupiah Menguat Pelan
Sektor pertambangan dan keuangan sedikit naik.

Dream - Melaju kurang meyakinkan sejak awal perdagangan, indeks acuan saham syariah bergerak di dua zona pada sesi penutupan Rabu, 20 Maret 2019. Sentimen negatif dari ekonomi global membuat investor menahan diri terjun ke bursa saham. 

Pemodal mulai memasang posisi jelang pengumuman hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserves. Isu Brexit juga kembali mencuat dan memicu reaksi beragam dari pasar modal regional. 

Koreksi terjadi pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang turun 0,354 poin (0,18%) ke level 191,569. Laju ISSI memang sudah tak terlalu meyakinkan sejak sesi perdagangan dibuka.

Sempat dibuka menguat di level 192,046 poin, ISSI berulang kali jatuh bangun di dua zona. Tanpa daya angkat yang kuat, ISSI akhirnya menutup sesi perdagangan pertama di zona merah.

Tanda-tanda bakal terjadinya koreksi terlihat di sesi perdagangan siang. Hanya sempat menguat selama 50 menit, ISSI akhirnya benar-benar tenggelam dalam perdagangan hari ini. ISSI sempat terseret ke level terendahnya di 191,012.

Indeks JII70 juga sama nasibnya dengan ISSI. Indeks ini melorot 0,185 poin (0,08%) ke level 236,037.

Keberuntungan sementara berpihak pada Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini naik tipis 0,022 poin (0,003%) ke level 706,244.

Langkah JII ini sejaln dengan penguatan terbatas yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 2,434 poin (0,04%) ke level 6.482,710.

1 dari 1 halaman

Lantai Bursa Sepi Investor

Kabar keputusan The Fed ini membuat investor menahan diri untuk melantai di bursa. Aksi beli pun tak ramai terjadi di lantau bursa.

Indeks sektor pertambangan naik 0,49 persen, keuangan 0,29 persen, dan barang konsumsi 0,21 persen. Sebaliknya, indeks sektor infrastruktur turun 0,82 persen, pertanian 0,32 persen, dan industri aneka 0,29 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya naik Rp525, UNVR Rp400, UNTR Rp325, JSKY Rp210, dan LPPF Rp130.

Yang menjadi top loser kali ini adalah TCPI yang harganya terkoreksi Rp300, INAF Rp150, ISAT Rp120, SRTG Rp110, dan AALI Rp100.

Namun, sentimen itu tidak berdampak kepada rupiah. Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Pada pukul 16.05, dolar melemah 84 poin (0,59%) ke leveol Rp14.149 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar