Dream - Presiden Joko Widodo menilai saat ini jumlah bioskop sangat minim. Menurut laporan yang diterimanya, Jokowi menyatakan saat ini jumlah bioskop hanya seribuan. Padahal idealnya, sekitar 5-6 ribu.
“ Berarti masih kurang 4 ribuan. Ini tugasnya pemerintah untuk memberikan stimulasi agar yang dua ini bisa hidup lagi. Kalau yang dua ini hidup lagi, saya meyakini industri perfilman dengan insentif dari pemerintah, akan menguasai pasar,” sindir Jokowi seperti dikutip dari setkab.go.id, Rabu 1 April 2015.
Hal ini disampaikan Jokowi ketika menyambut insan perfilman yang bertandang ke Istana Negara dalam rangga menyambut Hari Film Nasional.
Dalam sambutannya, Jokowi mengisahkan masa-masa mudanya yang senang menonton sekurangnya dua minggu sekali.
“ Dulu saya ingat, di daerah itu ada tiga tempat nonton film: ada yang elit, ada yang rakyat, ada yang misbar. Saya nontonnya yang di rakyat. Jadi kalau di elit itu di bioskop gedenya sudah main bulan Januari, saya nunggunya bulan Juni, 6 bulan setelah itu. Kalau luput, ya nanti nunggu di misbar-nya,” kenang Jokowi disambut tawa hadirin.
Sekarang pun, lanjut Jokowi, ia juga masih menonton tetapi tidak sering, sekurangnya tiga bulan sekali. Terakhir, Jokowi mengaku senang film dengan genre komedi.
“ Kalau yang dulu Dono Kasino, Benjamin, sekarang yang saya lihat sering nonton filmnya Raditya: Cinta Brontosaurus, yang pakai salmon apa ya.. Manusia Setengah Salmon, terus Comic Eight. Comic Eight saya lihat juga dan bagus sekali, saya senang sekali,” ujarnya.
Namun Jokowi mengeluhkan, film-film itu sekarang hanya bisa dinikmati di bioskop yang ada di mal-mal besar, sedang yang untuk rakyat atau untuk misbar sudah tidak bisa lihat lagi sekarang.
“ Inilah saya kira tugas pemerintah, tugas Kementerian, tugas Badan Ekonomi Kreatif untuk memunculkan yang dua ini lagi agar rakyat bisa nonton film Indonesia,” tutur Jokowi.
Jokowi meminta Badan Ekonomi Kreatif agar merumuskan insentif yang bisa mendorong industri perfilman nasional bisa hidup lagi.
“ Kita memiliki pasar yang sangat besar sekali, pasar yang sangat besar sekali. Jangan sampai nanti yang karena industri perfilman Indonesia yang tidak menguasai pasar justru dikuasai oleh film-film dari luar, entah Hollywood, entah Bollywood, entah dari Korea atau dari Jepang yang justru menguasai pasar,” pesannya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR