Kadin: Vaksin Gotong Royong Muncul Karena Beban Biaya Tes Antigen

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 24 Februari 2021 10:12
Kadin: Vaksin Gotong Royong Muncul Karena Beban Biaya Tes Antigen
Vaksin gotong royong yang dilakukan mandiri pengusaha takkan diperjual belikan secara bebas

Dream - Kebijakan vaksin gotong royong yang digagas para pengusaha diharapkan bisa mempercepat proses vaksinasi di Indonesia. Dalam program tersebut, para pengusaha akan menyediakan secara mandiri vaksin Covid-19, di luar alokasi pemerintah, untuk disuntikkan secara gratis kepada pegawai.

Seluruh proses pengadaan vaksin gotong royong ini dan pelaksanaan vaksinasi di tanggung perusahaan.

" Ini adalah gotong royong dari para pengusaha untuk terlibat dari penanggulangan corona ini" Jelas Arya Sinulinggga, koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) pada Talkshow yang disiarkan melalui Youtube Kemkominfo Selasa, 23 Februari 2021.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kandani pada kesempatan yang sama menambahkan antusiasme perusahaan untuk mengikuti program ini sangat besar. Selama 2 pekan terakhir tercatat sudah 6.689 perusahaan mendaftar untuk mengikuti program vaksin gotong royong.

Pengusaha yang menyatakan minat kebanyakan berasal dari industri padat karya dan memiliki perusahaan yang beroperasi di zona merah.

 

1 dari 3 halaman

Shinta menduga antusiasme yang tinggi dari pelaku usaha disebabkan biaya yang dikeluarkan untuk test antigen bagi karyawan secara reguler memakan biaya cukup besar.

" Vvaksin menjadi pertimbangan perusahaan untuk memutus rantai" ujar Shinta.

Dia menambahkan, program vaksin gotong royong ini tak hanya diperuntukkan bagi perusahaan skala besar namun juga terbuka bagi UMKM yang ingin memberi vaksin pada karyawannya.

Program ini bersifat pilihan dan sukarela mengingat beberapa perusahaan masih menghadapi dampak Covid-19 pada operasional bisnisnya. Selain itu jenis vaksin dan waktu pelaksanaan masih menunggu aturan pelaksanaan dari pemerintah.

 

2 dari 3 halaman

DPR Usul Napi Jadi Proritas Penerima Vaksin Covid-19

Dia menambahkan jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksin gotong royong akan berbeda dengan penangkal yang dipakai pemerintah. Alasannya, program ini diharapkan tidak tumpang tindih karena format pendataan yang dipakai sama dengan pemerintah.

Ia juga menjelaskan bahwa program ini merupaka upaya untuk mempercepat vaksinasi di Indonesia dan tidak akan menggangu program pemerintah.

Dengan kontrol dan menggunakan format pendataan yang sama, diharapkan tidak akan terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaanya.

 

3 dari 3 halaman

Namun diakui Shinta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah pengadaan vaksin sesuai kebutuhan. Sampai saat ini pengusaha masih mencari vaksin yang bisa didatangkan ke Indonesia.

" Tantangan terbesar adalah mendapatkan vaksinnya, kalaupun kita punya niatan tapi kalau belum dapat vaksinnya kan gak juga" Ujar Arya.

Shina juga menegaskan program vaksin gotong royong tidak akan diberikan kepada kalangan di luar pegawai perusahaan. Hanya karyawan yang rentan terhadap paparan Covid-19 yang akan mendapat vaksin tersebut.

Dia juga menegaskan vaksin akan diberikan kepada pegawai secara gratis dan tidak diperjualbelikan.

(Laporan: Yuni Puspita Dewi)

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar