Pengusaha Menilai Kebijakan New Normal Bisa Menekan Risiko PHK.
Dream – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendukung keputusan pemerintah untuk menerapkan New Normal. Keputusan ini bisa menggerakkan kehidupan masyarakat menuju ke fase kenormalan baru.
" Pemerintah akan menerapkan new normal sebagai percobaan apakah program tersebut akan terus menerus diterapkan karena pandemi Covid-19 belum ada kepastian kapan selesainya," kata Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H. Maming, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 27 Mei 2020.
Menurut Maming, kegiatan ekonomi memerlukan kepastian dan tidak boleh berhenti terlalu lama dalam penerapan new normal. Kalau tidak, ini berisiko menambah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berujung kepada resesi.
“ Karena pemerintah mau mengeluarkan keputusan ini, jadi boleh tetap bekerja. Tetapi, tetap mengikuti anjuran standar protokol kesehatan penanganan Covid-19,” kata dia.
Dalam Forum Ketum BPP dan BPD HIPMI se-Indonesia melalui virtual conference, ada beberapa arahan yang diberikan oleh Maming. Salah satunya tentang penyamaan persepsi terkait pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) secara virtual.
Forum ini membahas hal-hal yang luput dari pandemi Covid-19, dia menghimbau kepada Ketum BPD di 34 provinsi untuk tidak terlalu memikirkan pandemi yang berujung membawa dampak.
" Kalau ikuti pandemi Covid-19 terus yang dipikirkan tidak ada habisnya. Anggota HIPMI harus diberikan siraman rohani, jasmani, dan mental biar tidak terbuai dengan pandemi Covid-19," kata dia.
Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan keberhasilan penerapan New Normal tak bisa langsung dipetik secara instan. Dalam perkiraannya, gaya hidup normal baru ini baru bisa optimal dalam kurun waktu 4-5 bulan. sejak diberlakukan.
Menurut Erick Thohir, masyarakat tentu harus membiasakan diri dengan kebiasaan baru dan periode adaptasi.
" Jadi nggak langsung jadi karena ini mengubah habbit (kebiasaan) masyarakat," ujar Erick dalam acara Silaturahome, Selasa, 26 Mei 2020.
Erick melanjutkan, penerapan New Normal versi BUMN cenderung lebih melebar. Aktivitas bisnis yang selama ini dijalani tentu akan mengalami penyesuaian. Sebagai contoh BUMN pertambangan nantinya mungkin membuat sistem pelaporan dengan menerapkan jaga jarak plus memanfaatkan teknologi.
Namun, ada juga sejumlah BUMN yang tidak bisa sepenuhnya menjalankan sistem kerja jarak jauh. Para pegawai BUMN yang mengelola Bandara kemungkinan masih harus melayani para penumpang pesawat.
" Struktur yang ada di sistem kita juga akan berubah, ini harus trial dan error. Kan nggak ada yang sempurna. Yang namanya protokol harus diuji coba dulu, mana yang bagus, mana yang kurang. Ini memang nggak mudah dijabarkan tapi harus dilakukan," jelas Erick.
Hingga saat ini diperkirakan 86 persen BUMN telah siap menjalankan protokol New Normal di lingkungan kerjanya masing-masing. Sementara sisanya masih akan dinimbing agar sistem baru di lapangan tak lantas menjadi blunder.
Pelaksanaan protokol New Normal juga masih harus memperhatikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di masing-masing daerah.
" Makanya kemarin kita keluarkan surat edaran, bukan berarti tanggal 25 kita nggak libur Lebaran. Itu karena supaya kalau tiba-tiba tanggal 26 nya ada pelonggaran, BUMN nggak bingung," jelas Erick.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR