Ilustrasi/Shutterstock
Dream – Keterbatasan kegiatan sosial di masa pandemi membuat perubahan perilaku masyarakat untuk beradaptasi, mulai dari berbelanja hingga kegiatan perbankan yang dilakukan secara digital.
Untuk itu mengakomodir semuanya, perusahaan perbankan pun terus melakukan inovasi. Seperti yang dilakukan aplikasi perbankan Jenius dengan meluncurkan program #LakukanDenganCaramu.
Pada program tersebut, Jenius memberikan apresiasi untuk masyarakat yang memiliki cara unik dalam mengelola keuangan selama pandemi ini.
Program ini memiliki tiga pilar, yaitu ada Jenius, Cara Jenius, dan Bareng Jenius, yang memperkenalkan berbagai pilihan fitur yang dapat mendukung pengguna dalam menghadapi kehidupan yang terus berubah dan tidak terduga.
Fitur tersebut dapat menyesuaikan kebutuhan dan dapat digunakan dengan cara mereka sendiri. Misalnya, untuk membantu pengguna bertransaksi lebih aman secara nontunai.
“ Selama lebih dari satu tahun, kita beradaptasi dengan mengubah cara dalam melakukan banyak hal. Mulai dari cara bekerja, belajar, bersosialisasi, bersenang-senang, sampai cara mengelola keuangan," ujar Waasi B. Sumintardja, Digital Banking Business Product Head Bank BTPN, Kamis 15 April 2021.
" Jenius hadir mendukung masyarakat digital savvy untuk terus maju, berkembang, dan beradaptasi, lewat beragam inovasi untuk membantu para pengguna mencapai tujuan finansialnya masing-masing," katanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Jenius Study kepada 567 responden berusia 26–40 tahun untuk mengetahui kondisi finansial masyarakat digital savvy yang dilakukan, terlihat perubahan pada cara bertransaksi.
Sebelum pandemi, penggunaan perbankan digital sebesar 71% dan ATM sebesar 45%, namun selama pandemi terjadi peningkatan yaitu pada perbankan digital menjadi 83% dan penurunan pada ATM menjadi 34%.
Hal tersebut diperkirakan akan terus menjadi pilihan masyarakat walau pandemi usai karena transaksi digital dianggap lebih memudahkan.
Selain itu, survey tersebut juga menunjukan tujuan finansial masyarakat 2021 lebih memprioritaskan untuk memiliki kondisi keuangan yang stabil (80%), lebih banyak menabung (68%), investasi (54%), menyiapkan dana darurat (44%), dan memiliki aset (44%).
“ Pandemi ini sisi positifnya adalah membuat orang atau masyarakat semakin sadar bahwa banyak sekali kondisi-kondisi penuh ketidakpastian di masa yang akan datang, bahkan resolusinya itu mereka pengen keuangan yang lebih stabil supaya mereka bisa antisipasi, dan saya pikir itu hal yang bagus dalam mengelola kehidupan kita,” tutup Waasi.
Reporter: Yuni Puspita Dewi
Dream - Nasihat untuk pintar pengatur keuangan selama bulan Ramadan mungkin terdengar sebagai hal mudah untuk dilakukan. Namun faktanya, 6 dari 10 orang Indonesia mengaku kesulitan mengatur keuangan selama ramadhan, terlebih karena pandemi yang membuat kebutuhan semakin banyak.
Temuan tersebut diperoleh dari hasil survei yang digelar perusahaan keuangan digital Ovo Indonesia terhadap masyarakat
“ Kembali menjalani Ramadan di masa pandemi di mana banyak sekali tantangan dan cobaan yang harus kita hadapi dengan hati yang ikhlas. Salah satu dari tantangan itu adalah mengenai mengatur keuangan di masa Ramadan.” papar Harumi Supit, Head of Corporate Communication Ovo pada webinar #RaihIkhlas, Selasa 13 April 2021.
© © OVO Raih Ikhlas (Ferdike/ Dream)
Selain kesulitan mengaaturr keuangan selama Ramadan, hasil survei perilaku masyarakat Indonesia terkait pengelolaan keuangan di bulan Ramadan dan masa pandemi jua menemukan lebih dari 52 persen orang menggunakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
Temuan lain yang diperoleh OVO dari survei tersebut adalah:
Mayoritas responden memilih untuk menyalurkan THR sebagai hadiah untuk orang lain, kebutuhan sehari-hari, ditabung dan berinvestasi.
© © Infografis Survey OVO (Ferdike - Dream)
Lolita Setyawati, seorang Perencana Keuangan, menyimpulkan dari survei bahwa mayoritas masyarakat sulit mengatur pengelolaan keuangan.
Menurut lolita, kesalahan yang sering kali dilakukan saat Ramadan, antara lain tidak membuat perencanaan atau anggaran dan tidak mencatat pengeluaran, mudah tergoda keinginan, menggunakan sumber dana yang tidak sesuai peruntukkan dan berhutang demi gaya hidup Ramadan; dan tidak membuat skala prioritas.
" Padahal saat Ramadan, kita mempunyai beberapa kebutuhan tambahan ataupun pengeluaran khas Ramadan, seperti biaya mudik, zakat, memberikan THR pada yang bekerja, memberikan bingkisan baik keluarga maupun kerabat. Banyak faktor yang membuat pengelolaan keuangan melenceng" tambah Lolita.
© © OVO Raih Ikhlas (Ferdike/ Dream)
Lolita juga membagikan beberapa tips mengatur keuangan selama Ramadan, yakni:
1. Buatlah daftar prioritas sesuai kebutuhan
2. Siapkan dana ekstra untuk kebutuhan tambahan
3. Belanja di awal atau dicicil sebelum bulan Ramadan
4. Buatlah menu sahur dan buka puasa untuk menghindari pembelanjaan makanan yang impulsif
Ovo Indonesia yang menghadirkan kampanye #RaihIkhlas berharap bisa mengajak para konsumennya lebih bijak mengatur dan menggunakan uangnya dalam menjalani Ramadhan #dirumahaja. Menjalani tahun kedua bulan suci Ramadan pada masa pandemi, melatih kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi tantangan.
#RaihIkhlas hadir untuk membantu penggunanya menjalani Ramadan dengan lebih baik melalui fitur-fitur layanannya seperti pembayaran digital termasuk juga fitur donasi, Ovo Proteksi dan Ovo Invest.
Melalui kampanye #RaihIkhlas, Ovo berupaya untuk mendukung masyarakat pada saat ini melalui kemudahan solusi pembayaran, investasi dan asuransi digital termasuk juga kemampuan untuk menyalurkan sedekah secara online.
OVO berharap dengan kampanye #RaihIkhlas dan hasil survei pengelolaan keuangan ini dapat membantu masyarakat Indonesia mengatur kelola keuangan lebih baik dan kita bersama dapat meraih ikhlas, menerima kondisi ini dan terus bersemangat menjalani Ramadan yang khidmat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN