Dream - Dalam penelitian terbaru tentang manfaat kognitif dari menguasai bahasa asing, peneliti bertanya-tanya apakah pengetahuan tentang bahasa asing dapat menjadi salah satu penghalang tersembunyi menuju ke arah masa depan yang cerah.
" Otak dengan kemampuan multilingual lebih baik dalam melakukan bisnis daripada otak yang monolingual," kata Antonella Sorace, profesor perkembangan linguistik di University of Edinburgh seperti dikutip dari Gulf News, Jumat 25 Desember 2015.
Perusahaan multinasional telah lama mengakui manfaat penguasaan bahasa asing sebagai jembatan antara budaya bisnis. Tidak punya kemampuan berbicara bahasa asing bahkan mungkin dianggap menghalangi karier saat ini, menurut temuan awal dari penelitian Born Global yang dilakukan British Academy.
" Kami diberitahu bahwa ada 'langit-langit kaca' yang menghalangi orang-orang monolingual dalam bisnis global," ujar Richard Hardie, yang mengepalai komite Born Global.
Menurut Hardie, staf tidak akan masuk ke " dalam suasana yang lebih berbudaya" dari jajaran senior mereka kecuali mereka memiliki " pengalaman di luar negeri, kesadaran budaya dan mungkin menguasai bahasa asing" .
Namun saat ini ada cara lain untuk mencapai efisiensi kerja dalam bahasa asing. Google Translate dan aplikasi mesin penerjemah lainnya tampaknya akan mengurangi keharusan untuk belajar bahasa asing.
Sementara penutur asli bahasa Inggris akan mampu mengambil keuntungan dari keinginan warga dunia lainnya untuk belajar lingua franca bahasa bisnis internasional tersebut.
Bahkan yang bukan penutur asli Bahasa Inggris kini bisa menghindari kekhawatiran tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris dengan lancar jika mereka menggunakan Globish. Ini adalah sistem perangkat lunak yang akan mengajarkan cara mengucapkan dan menghafalkan 1.500 kosakata bahasa Inggris.
Kendati demikian, mereka berpotensi kehilangan manfaat kognitif dari belajar dan berbicara bahasa lainnya, menurut penelitian ilmiah baru-baru ini.
Para peneliti di Barcelona Pompeu Fabra University menemukan orang-orang lebih senang membuat keputusan yang lebih rasional dalam bahasa kedua mereka.
Manfaat lainnya adalah memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bernegosiasi - karena orang multilingual dapat melihat perspektif orang lain lebih mudah.
Sama seperti mempekerjakan staf yang multilingual, perusahaan harus mencurahkan lebih banyak waktu untuk pelatihan kemampuan bahasa, bekerja dengan universitas untuk mempromosikan penelitian bahasa, dan memberi dukungan terhadap staf dalam membesarkan keluarga multilingual, kata Sorace.
Namun belajar bahasa asing ada kendalanya. Butuh waktu yang lama agar pelajaran bahasa asing menjadi berguna dalam bisnis.
Jo Dawson, yang belajar Jerman dan Swedia di Cambridge University, menemukan bahwa manajer senior dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua masih tidak bisa 'membaca' atau memahami agenda rapat yang dihadiri penutur asli bahasa Inggris.
" Mereka tidak tahu apa yang dikatakan orang-orang" , katanya.
Kebutaan budaya seperti ini mungkin tidak memiliki banyak hubungannya dengan apakah para eksekutif berbicara bahasa lain, kata Isabelle Allen dari KPMG. " Saya telah bertemu banyak orang yang benar-benar monolingual yang tidak bisa memahami sebuah rapat." (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN