Dream - Kementerian Agama (Kemenag) mengungkap angka keterlambatan penerbangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci pada pekan pertama pemberangkataan masih tinggi. Kondisi tersebut terutama terjadi pada maskapai Garuda Indonesia.
Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie yang memaparkan hasil evaluasi Kemenag pada pekan pertama penerbangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci.
kata Anna Hasbie dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 21 Mei 2024.
Anne menuturkan dari 80 penerbangan Garuda Indonesia, sebanyak 38 pemberangkatan mengalami keterlambatan.
Dari jumla tersebut, sebanyak 3 jadwal penerbangan bahkan sampai terlambat 3 jam 50 menit.
kata Anne.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung satu pekan. Kelompok Terbang (kloter) pertama pada sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024.
Hingga saat ini, terhitung ada 152 kloter yang sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci.
Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Maskapai pertama akan memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.
“Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan" kata Anne.
" Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” sebut Anna.