Dream - Para karyawan di negara kaya, Uni Emirat Arab, kemungkinan tidak akan mendapat kenaikan gaji besar-besaran pada 2015. Menurut analisis perusahaan perekrutan Morgan McKinley, karyawan di negara itu hanya akan mendapat kenaikan gaji lima sampai enam persen.
Seperti dikutip dari Emirates247, Jumat, 9 April 2015, temuan yang ditulis dalam UEA Salary Guide 2015 itu menunjukkan, kenaikan gaji terbatas ini disebabkan oleh penurunan harga minyak dan tidak seperti yang diperkirakan pada akhir 2014 lalu.
" Penyebab utamanya adalah penurunan harga minyak dunia ke level terendah dalam delapan tahun terakhir pada tahun 2014. Hingga akhir 2014, kami memprediksi adanya kenaikan gaji secara signifikan, tapi kami harus meninjaunya kembali dan menurunkan prediksi kami," kata Trefor Murphy, Direktur Pelaksana Morgan McKinley.
" Prediksi saat ini adalah penurunan harga minyak kemungkinan akan berumur pendek. Kami akan melihat peningkatan jumlah pekerjaan baru 10-12 persen, dengan gaji meningkat sesuai dengan nilai inflasi sekitar 5-6 persen. Namun, jika harga jatuh lebih jauh, prospek ekonomi kemungkinan akan berubah secara signifikan," tambahnya.
Survei sebelumnya yang dilakukan oleh Aon Hewitt, perusahaan untuk solusi pensiun dan kesehatan, menyatakan bahwa pengusaha di UEA dapat menyesuaikan kenaikan gaji rata-rata 4,8 persen pada tahun 2015.
Angka tersebut sedikit turun dari perkiraan yang dibuat pada tahun 2014 dan 2013, yakni 5,1 persen dan 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di seluruh UEA sedang sedikit lebih konservatif dengan anggaran mereka tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karyawan mungkin harus puas dengan kenaikan gaji yang terbatas selama beberapa tahun terakhir, termasuk pada tahun 2015. Kabar baiknya adalah bahwa kenaikan biaya sewa tempat tinggal dalam beberapa tahun terakhir mungkin akan menjadi stabil seperti sekarang.
" Bagi banyak orang, biaya hidup yang paling mahal yang melampaui kenaikan gaji adalah biaya sewa tempat tinggal yang telah melonjak ke tingkat 15-20 persen per tahun pada 2014, sementara harga rumah meningkat sebesar 12-15 persen," jelas Murphy.
" Salah satu dampak dari kenaikan biaya hidup ini adalah karyawan lokal akan cenderung menunggu mendapat kenaikan gaji besar sebelum pindah pekerjaan, dan ini merupakan faktor yang menekan perusahaan," tambah Murphy.
Sepertinya, bukan hanya karyawan yang tidak akan menikmati kenaikan gaji tinggi tahun ini, tapi para bos juga bersiap-siap mengimpor pekerja asing jika pekerja lokal menuntut kenaikan gaji terlalu besar.
" Banyak perusahaan yang tidak mau rugi dengan masalah gaji dan mereka akan mendatangkan pekerja profesional dari luar negeri," tutupnya. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR