Keren, Pemuda Bali Ciptakan Plastik yang Dapat Diminum

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 9 Oktober 2017 09:42
Keren, Pemuda Bali Ciptakan Plastik yang Dapat Diminum
Sang penemu juga sempat dicap gila karena penemuannya.

Dream – Sampah plastik bisa dimakan? Terdengar janggal memang. Namun di Indonesia, produk yang kebanyakan diketahui sebagai limbah yang sulit terurai puluhan tahun itu benar-benar bisa dimakan.  Yang mengejutkan plastik itu ada di Indonesia.

Di tangan seorang pemuda asal Bali, plastik buatannya dapat dimakan. Pastinya aman. Dia memang menciptakan inovasi kantong kresek berbahan dasar singkong. 

Kevin Kumala, nama penemunya. Hatinya tergerak ketika melihat laut Indonesia yang tercemar sampah plastik. Itu yang membuat penyuka surfing dan diving tak nyaman ketika melakukan hobinya itu.

" Setiap surfing dan diving, (saya merasa) laut tidak lagi indah. Kita sekarang berenang di air yang sudah banyak sampahnya," ujar Kevin selaku Co-founder/Chief Green Officer Avani dalam acara Ideafest 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat 6 Oktober 2017.

Aksi Kevin menjadi viral ketika ia mengunggah video dimana ia melarutkan kantong kresek ciptaannya untuk kemudian diminum. Plastik tersebut ia larutkan dalam segelas air hangat. Tak perlu waktu lama, kantong kresek berhasil larut seketika di dalam air. Plastik ini menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya.

plastik yang bisa diminum

Bukan cuma plastik kresek, Kevin juga membuat alat makan berbahan dasar kayu, sterofoam berbahan dasar tebu, jas hujan berbahan dasar biji bunga matahari, hingga sedotan, gelas serta mangkuk berbahan dasar pati jagung. 

Produk buatan Kevin diklaim mampu terurai dengan mudah di lingkungan. Nantinya, bahan yang terurai mampu menjadi kompos bagi tanah. Bahkan, produknya aman apabila terkonsumsi mahluk hidup.

Tidak mudah bagi Kevin dalam merealisasikan ide ini. Bahkan, berbagai komentar miring banyak dituturkan dari orang-orang terdekatnya.

" Banyak banget yang bilang gue gila, hopeless, dan terlalu idealistis. Tapi saya percaya, ini merupakan revolutionary breakthrough untuk menghapus plastic epidemic yang sedang terjadi di dunia. Termasuk Indonesia, yang merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia,” kata dia.

(Sah/Laporan: Annisa Mutiara Asharini)

Beri Komentar