Dream - Kondisi ekonomi saat ini lambat sehingga melemahkan daya beli masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Guna mengantisipasi hal tersebut agar tidak berdampak besar ke sektor perbankan, Bank Indonesia pun mengeluarkan kebijakan pelonggaran makroprudensial dengan keringanan uang muka dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) beberapa waktu lalu.
Namun, stimulus yang diberikan BI ini tidak begitu memberikan harapan besar bagi perbankan dalam meningkatkan penyaluran pembiayaannya. Hal ini yang juga dirasakan BNI Syariah.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono menyatakan pihak BNI Syariah hanya memperkirakan kenaikan yang tidak begitu signifikan terhadap penyaluran KPR pasca dikeluarkannya kebijakan BI tersebut.
" Memang butuh stimulus untuk menjalankan kembali ekonomi. Kebijakan ini supaya daya beli masyarakat untuk perumahan tinggi," ujar Imam di Jakarta, Rabu lalu.
" Pada tahun 2013-2014 pertumbuhan KPR ini bisa 40%. Namun, dengan dikeluarkannya kebijakan itu, saya tidak yakin bisa sampai seperti masa itu, paling ekspektasinya hanya sekitar 30%, karena ekonomi sekarang cukup berat," tambahnya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu