Deng, Memulai Bisnis Merapikan Lemari Baju (Shanghaiist)
Dream - Saat generasi 1990-an dianggap malas dan tak berharga, seorang remaja putri berusaha mematahkan anggapan tersebut. Dia membuat model bisnis unik yang bisa mendatangkan pundi-pundi uang menggiurkan.
Deng, begitu nama remaja putri itu biasa disapa. Dia membuat bisnis jasa merapikan pakaian sejak 2015. Dia menemukan ide ini saat bekerja di sebuah perusahaan perlengkapan wanita. Saat itulah dia memutuskan berhenti dan terjun ke industri ini.
Membereskan lemari selama ini tak pernah dianggap sebagai sebuah pekerjaan di Chengdu. Dan Deng menyadari hal itu. Seringkali Deng sulit menjelaskan layanan jasa yang dikerjakannya.
Lewat sejumlah agen dan media sosial, Deng mulai mempromosikan bisnisnya.
Untuk setiap pakaian yang dirapikan, Deng mengenakan biaya 100 yuan sekitar Rp 195 ribu. Jika waktu pengerjaannya lebih dari satu jam, Deng mengenakan biaya 120 yuan (Rp 235 ribu).
Salah satu klien kakap yang pernah menggunakan jasanya adalah seorang pemilik vila luas yang mempunyai dua lemari pakaian besar. Saking besarnya, dia sampai menghabiskan waktu dua hari untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Namun semua terbayar setelah Deng menerima imbalan 1000 yuan atau Rp 19,5 juta.
Kini setelah setahun beroperasi, Deng sudah melayani klien antara 60-70 orang. Kebanyakan pelanggannya adalah para wanita dari keluarga kelas menengah yang memiliki koleksi pakaian cukup banyak.
Saat merapikan lemari, Deng selalu menempelkan stiker di setiap pakaian sesuai modelnya agar klien bisa lebih mudah mencari busananya. Setelah selesai, dia memberikan daftar pakaian dan posisinya.
Sekilas memang pekerjaan ini memang tampak mudah. Namun sebetulnya dibutuhkan tenaga dan perhatian cukup besar. Tak jarang jari-jari Deng menjadi kaku karena harus memindah pakaian dalam jumlah banyak dan benda-benda lainnya.
Kini Deng semakin dikenal publik. Dia tak jarang membagian tips merapikan pakaian. Deng berharap bisa mempunyai tim khusus yang bisa memberikan pelayanan terbaik bagi klien yang mempunyai lemari pakaian yang acak-acakan.
(Sumber: shanghaiist)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu