Keuangan Syariah Melambat hingga Tahun Depan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 6 September 2016 16:29
Keuangan Syariah Melambat hingga Tahun Depan
Pelambatan ini disebut terjadi akibat anjloknya harga minyak mentah dunia dan kurangnya regulasi.

Dream - Lembaga pemeringkat global, Standard and Poor (S&P), memprediksi perlambatan keuangan syariah masih akan berlanjut hingga tahun depan. Rendahnya harga minyak dunia menjadi biang keladi kelesuan ekonomi.

" Perlambatan pertumbuhan keuangan syariah berdasarkan pada rendahnya harga minyak dan kurangnya regulasi," demikian prediksi S&P, dilansir dari Brunei Times, Selasa 6 September 2016.

Lembaga pemeringkat itu juga menyebut pertumbuhan aset perbankan syariah akan melambat dari 12 persen pada 2014 menjadi 7 persen pada tahun 2015.

Perlambatan ini akan berlangsung pada 2016 dan 2017 dengan pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen. Jatuhnya harga minyak dunia menyebabkan rendahnya likuditas bagi perbankan konvensional dan perbankan syariah di pasar.

Sekadar informasi, keuangan syariah tetap berkonsentrasi di negara eksportir minyak, seperti negara-negara Teluk, negara-negara Arab, Malaysia, dan Iran. Aset industri keuangan syariah sebesar 80 persen dari total industri keuangan secara keseluruhan.

Saat ini, ada 1,6 juta nasabah keuangan syariah di dunia dari total nasabah keuangan keseluruhan yang sebanyak 40 juta nasabah.

Beri Komentar