Kisah Anak Pemulung Sukses jadi Pengusaha, Dulu Dihina Kini Berharta Rp83,25 Triliun

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 31 Mei 2022 11:12
Kisah Anak Pemulung Sukses jadi Pengusaha, Dulu Dihina Kini Berharta Rp83,25 Triliun
David sudah kebal menerima perlakuan kasar dan dipandang sebelah mata.

Dream - Tidak ada kesuksesan yang diraih dengan cara instan. Seperti kesuksesan David Steward hari ini, ternyata diraih dengan banyak mengarungi berbagai ujian. Hingga ia akhirnya berhasil menjadi orang kulit hitam terkaya di Amerika Serikat lewat perusahaan teknologi informasi, World Wide Technology (WWT).

Menurut Forbes, kekayaan David mencapai US$5,8 miliar atau setara Rp83,25 triliun. Ini sekaligus menjadikannya sebagai orang kulit hitam terkaya ke dua di AS.

David merupakan seorang Afrika-Amerika yang tinggal di Missouri, AS. Ia lahir dari keluarga yang kurang mampu dengan tujuh orang anggota keluarga. Sementara sang ayah kala itu hanya bekerja sebagai mekanik.

1 dari 4 halaman

Bahkan, menurut Forbes, demi mencukupi kebutuhan keluarga, ayahnya juga sempat bekerja sebagai petugas kebersihan dan pemulung. Tak hanya itu, karena lahir dari keluarga kulit hitam, kesulitannya seakan berkali lipat.

David

Pasalnya, perlakuan diskriminatif terhadap kulit hitam sangat terasa di tempat tinggalnya. Bersama keluarganya, David sudah kebal menerima perlakuan kasar dan dipandang sebelah mata. Sampai untuk menimba ilmu pun David harus sekolah terpisah dengan orang berkulit putih.

Hebatnya, David bukanlah orang yang mudah menyerah. Justru dari kondisi kehidupannya kala itu, ia tetap tumbuh menjadi sosok yang cerdas, pekerja keras, dan taat agama.

2 dari 4 halaman

Berkat kecerdasan dan ketekunannya David akhirnya berhasil mendapat gelar sarjana bisnis dari Central Missouri State University. Pada tahun 1973 ia mulai berkarir dengan bekerja di perusahaan kontraktor, Wagner Electric.

Setelah satu tahun, ia pindah kerja ke perusahaan kereta api Missouri Pacific Railroad Company sebagai sales. Ia melanjutkan karirnya sebagai sales di Federal Express (FedEx) dan beberapa kali menjadi karyawan terbaik.

Semakin lama bekerja, ia menyadari dirinya merasa tidak puas bekerja di bawah orang lain. David ingin mendirikan usahanya sendiri. 

Keinginannya pun terwujud di usia 33 tahun. David yang memutuskan untuk berhenti dari FedEx, mencoba membuka bisnisnya sendiri dengan membeli perusahaan Transportation Business Services (TBS).

3 dari 4 halaman

Meski sempat diremehkan dengan keputusan tersebut, ia bertahan hingga mendirikan perusahaan berikutnya yaitu jasa audit Transportation Auditing Services (TAS). 

Merasa belum cukup puas dengan kedua perusahaan itu, David kembali membangun perusahaan yang kini dikenal sebagai World Wide Technology (WWT).

WWT didirikan pada tahun 1990 yang bergerak di bidang kebutuhan korporasi dan penyedia layanan teknologi informasi.

Namun tiba-tiba cobaan datang ketika dua perusahaan sebelumnya, TBS dan TAS justru mengalami kemunduran. 

4 dari 4 halaman

David yang telah memiliki WWT bisa saja langsung menutup dua perusahaan itu, namun ia tidak mau memecat karyawannya.

Segala cara ia coba untuk mempertahankan dua bisnisnya tersebut. Akhirnya ia berhasil menyelamatkan keduanya dengan restrukturisasi utang. 

Di sisi lain, WWT berkembang pesat dengan pendapatan yang terus meningkat.

Beri Komentar