Kisah Pelancong Saudi Kagumi Wisata Syariah RI

Reporter : Syahid Latif
Senin, 23 Februari 2015 15:15
Kisah Pelancong Saudi Kagumi Wisata Syariah RI
Pengunjung sudah diberitahu untuk tidak mengenakan pakaian minim ketika mereka menuju ke kota-kota atau mengunjungi situs keagamaan.

Dream - Indonesia gencar mempromosikan wisata halal, selain wisata reguler. Salah satu tujuan wisata halal yang sudah mulai dikenalkan adalah Lombok.

Lombok adalah pariwisata halal di Indonesia, yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia berharap bisa meningkatkan jumlah wisatawan kaya dari negara-negara Timur Tengah.

Selain mampu menarik wisatawan Barat yang datang ke pantai yang masih asli, pulau ini juga berusaha untuk mempromosikan warisan budaya Islam. Mulai dari sejumlah tempat ibadah hingga tempat suci yang dibangun khusus untuk ulama-ulama penyebar Islam di Lombok jadi daya pikat turis muslim dari mancanegara.

" Saya senang di sini karena bisa mendengar azan dan banyak orang pergi ke masjid untuk salat," kata Sulaiman, turis Arab Saudi, yang datang ke Senggigi, Lombok bersama istrinya seperti dikutip thenational.ae, Senin, 23 Februari 2015.

Angka resmi pemerintah melaporkan, kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tercatat naik menjadi 8,8 juta pada tahun 201. Angka ini masih kalah jauh dibandingkan Malaysia yang dikunjungi 25.72 juta pelancong dan Thailand 26,55 juta orang.

Meskipun tidak ada angka resmi untuk pariwisata syariah di Indonesia, sektor ini mengalami pertumbuhan yang kuat secara internasional.

Dalam sebuah laporan baru-baru ini oleh kelompok pemeringkat CrescentRating, diperkirakan sektor pariwisata syariah akan bernilai US$ 192 miliar per tahun secara global pada tahun 2020, naik dari US$ 140 miliar pada tahun 2013.

" Pertumbuhan ekonomi negara-negara Timur Tengah sangat baik dan kami melihat itu sebagai peluang," kata pejabat senior Kementerian Pariwisata Rizki Handayani.

Hanya sekitar 190.000 wisatawan Timur Tengah yang datang ke Indonesia pada tahun 2013. Pemerintah berharap promosi wisata syariah dapat meningkatkan angka tersebut.

Untuk menggenjot bisnis baru ini, pemerintah bahkan telah membuat panduan wisata yang mempromosikan Indonesia sebagai tujuan yang ramah bagi wisatawan Muslim. Promosi tersebut menyoroti Indonesia sebagai tujuan pariwisata syariah terbaik dengan menyebutkan ada lebih dari 600.000 masjid di seluruh Indonesia.

Selain Lombok, Indonesia juga mulai menggarap Provinsi Aceh sebagai tujuan wisata syariah. Apalagi provinsi yang berada di ujung barat Indonesia ini satu-satunya wilayah di negara ini yang menerapkan hukum syariah.

Di Lombok, hotel-hotel telah mempromosikan dirinya sebagai hotel syariah. Sejauh ini baru sembilan hotel yang telah mendapatkan sertifikasi syariah.

Meski pemerintah optimis wisata syariah bisa berdampingan dengan wisata reguler, namun beberapa pihak masih meragukan.

Pemerintah mengatakan mereka akan membuat zona khusus bagi turis syariah dan wisatawan lainnya harus mematuhi batasan-batasan yang diterapkan.

" Kami akan membuat zona sehingga agen perjalanan dan pemandu wisata memiliki pegangan yang jelas tergantung pada keinginan tamu mereka," kata M. Nasir, kepala pariwisata setempat. Ia mengatakan pengunjung sudah diberitahu untuk tidak mengenakan pakaian minim ketika mereka menuju ke kota-kota atau mengunjungi situs keagamaan.

Namun pembuatan zona tersebut masih mungkin bisa menimbulkan benturan budaya.

" Saya tidak nyaman dengan tempat wisata di mana ada orang-orang memakai pakaian yang terlalu terbuka," kata Sulaiman saat melewati Senggigi.

Sementara itu, wisatawan Amerika Serikat, Sarah Jorgensen, yang mengunjungi Lombok mengingatkan langkah pembuatan zona tersebut bisa memicu protes.

" Ketika membuat pembatasan seperti itu maka akan muncul masalah diskriminasi."

Beri Komentar