Indeks Syariah dan IHSG Terkapar Imbas Sentimen Virus Corona

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 27 Januari 2020 16:55
Indeks Syariah dan IHSG Terkapar Imbas Sentimen Virus Corona
Nasib rupiah juga serupa?

Dream - Sentimen pelemahan sejumlah indeks acuan di kawasan regional melemahkan laju bursa saham Indonesia. Isu penyebaran virus corona di beberapa negara membuat investor dicekam ketakutan. 

Dua sentimen utama tersebut membuat Indeks syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kompak rontok pada penutupan perdagangan, Senin, 27 Januari 2020.  

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sudah tiarap sejak awal pembukaan perdagangan saham di awal pekan ini. Di sesi prapembukaan, ISSI sudah dibuka melemah di level 182,344 dan sempat jatuh ke posisi terendahnya di 178,164.

Di sesi penutupan, ISSi sedikit memperbaiki posisinya dengan hanya melemah melemah 4,224 poin (2,31%) ke level 178,286.  

Tekanan jual besar juga melanda saham-saham unggulan syariah di BEI. Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terjun bebas 17,814 poin (2,59%) ke level 668,495.

Sementara indeks syariah paling bungsu, JII70 terkoreksi sampai 5,951 poin (2,61%) ke level 222,086.

Kecemasan pelaku pasar akan virus corona membuat IHSG tak bisa berbuat banyak. Indeks acuan pasar modal Indonesia ini merosot sampai 110,901 poin (1,78%) ke level 6.133,208.

1 dari 5 halaman

Semua Indeks Sektoral Rontok

Seluruh indeks sektoral mendekam di zona merah. Investor lebih banyak melepas saham, terutama di sektor industri dasar dan aneka industri yang masing-masing melemah 4,47 persen dan 3,12 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah BOGA yang harga sahamnya naik Rp205, BTPS Rp160, UNVR Rp100, SIPD Rp95, dan LUCK Rp70.

Sebaliknya, harga saham TPIA melorot Rp975, AALI Rp500, TCPI Rp500, ITMG Rp350, dan GMTD Rp300.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah turun tipis. Pada 16.35, kurs dolar AS melemah 38 poin (0,21%) ke level Rp13.610 per dolar AS.

2 dari 5 halaman

Lega BI Rate Tak Berubah, Indeks Syariah dan IHSG Mulai Bangkit

Dream - Indeks syariah untuk pertama kalinya bergerak menguat sepanjang perdagangan pekan ini. Meski sempat tertekan di 20 menit awal perdagangan, kembalinya aksi beli investor mendorong tiga indeks bergerak menguat hingga sesi penutupan.

Penguatan ini terjadi di tengah kecemasan pelaku pasar dunia terhadap merebaknya virus Corona di Tiongkok. Hingga saat ini dilaporkan 17 orang meninggal dunia akibat virus yang satu keluarga dengan SARS dan menjangkiti beberapa negara di dunia.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 23 Januari 2020, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat ke 0,663 poin (0,36%) ke level 182,789. ISSI mengawali perdagangan dengan naik ke level 182,309 namun sempat terjatuh di 20 menit awal perdagangan.

 

 

Sempar menyentuh level terendahnya di 182,092, ISSI perlahan-lahan mulai bergerak naik seiring kembalinya aksi beli investor. Puncaknya ISSI menyentuh level tertinggi di 182,854 dan terus bertahan di zona hijau sampai sesi perdagangan berakhir.

Penguatan juga terjadi pada indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini menanjak 3,748 poin (0,55%) ke level 686,861.

Kenaikan juga dicetak indeks JII70 yang menanjak 1,125 poin (0,49%) ke level 228,230.

Adanya aksi beli investor mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut semringah. Menanjak 15,757 poin (0,25%), IHSG menutup perdagangan dengan menanjak ke level 6.249,210.


3 dari 5 halaman

Rupiah Menguat

Investor mulai percaya diri melantai di bursa dan membeli saham di bursa, terutama di sektor industri. Indeks sektor industri dasar menguat 1,25 persen, manufaktur 0,68 persen, dan industri aneka 0,63 persen.

Sebaliknya, indeks perdagangan melemah 0,67 persen, pertanian 0,29 persen, dan pertambangan 0,07 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah GMTD yang harganya melesat Rp3 ribu, INTP Rp225, OMRE Rp180, TCPI Rp175, dan TPIA Rp125.

Sementara itu, yang mencetak top loser kali ini adalah GHON Rp370, UNTR Rp250, ITMG Rp175, LPPF Rp120, dan DIVA Rp110. 

Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 5 persen membuat rupiah bernapas semakin lega. Pada 16.39, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat. Kurs dolar 4 poin (0,03%) level Rp13.616 per dolar AS.

4 dari 5 halaman

Indeks Syariah Melemah Lagi, Saham Garuda Mulai Terbang

Dream - Indeks syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum keluar dari tekanan setelah kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu, 22 Januari 2020. Kurs rupiah terhadap dollar AS juga tercata mengalami koreksi. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sore ini menutup perdagangan dengan koreksi 0,708 poin (0,39%) ke level 182,126. ISSI sebetulnya sempat bergerak positif di awal perdagangan. 

Meski dibuka melemah di level 182,658, ISSI sempat malju positif dan mencetak level tertingginya di 183,539. Sayang penguatan ini hanya bertahan satu jam sebelum sesi pertama berakhir. 

 

 

Menutup sesi I di zona merah, ISSI menghabiskan sisa waktu perdagangan di zona merah. Posisi terendah ISSI berada di level 181,757.

Koreksi juga menimpa dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) ditutup melemah 4,711 poin (0,68%) ke level 683,113.

Indeks syariah paling bungsi, JII70 tercatat turun 1,691 poin (0,74%) ke level 227,195.

Tekanan sentimen rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang akan berlangsung besok membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset. Aksi wait and see investor mendorong IHSG turun 4,700 poin (0,07%) ke level 6.233,453.

5 dari 5 halaman

Saham Pertambangan `Kandas`

Para penanam modal melepas sahamnya, mayoritas di sektor pertambangan. Indeks sektor ini merosot 1,72 persen. Pelemaham saham diikuti oleh infrastruktur sebesar 0,82 persen dan properti 0,69 persen.

Indeks sektor pertanian menguat 0,39 persen, keuangan 0,39 persen, perdagangan 0,18 persen, dan barang konsumsi 0,82 persen.

Kabar penunjukan direksi dan komisaris baru hari ini membuat saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali terbang. Emiten dengan kode ticker GIAA itu ditutup menguat Rp30 menjadi Rp470 per saham.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah PRDA yang harga sahamnya menguat Rp690, EMTK Rp600, INDR Rp350, BISI Rp185, dan BTPS Rp150.

Sebaliknya, harga saham UNTR terkoreksi Rp475, GMTD Rp450, DSSA Rp325, PICO Rp295, dan FISH Rp280.

Pada 16.24, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Mata uang Paman Sam menggeliat 54 poin (0,39%) ke level Rp13.692 per dolar AS.

Beri Komentar