Penumpang Antre Untuk Naik Kereta Di Jepang. (Foto: Realestate.co.jp)
Dream – Kereta menjadi salah satu transportasi publik yang lazim digunakan oleh para penglaju. Kondisi kereta yang padat pada jam sibuk sudah biasa bagi commuter.
Kondisi kepadatan penumpang kereta ternyata menarik perhatian pemerintah daerah Tokyo, Jepang.
Kepadatan gerbong menjadi masalah bagi para penglaju di jam-jam berangkat kerja dan pulang kantor. Tak hanya itu, antrean kereta juga masalah transportasi ini.
Dilansir dari Next Shark, Jumat 20 Juli 2018, pemerintah setempat meluncurkan kampanye untuk mendorong penglaju berangkat lebih awal dari yang biasanya.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, menginisiasi kampanye Jisa Biz, yang berarti bisnis jangka waktu. Kampanye ini bertujuan untuk mempengaruhi pekerja menyesuaikan jadwal perjalanan dan meningkatkan kepadatan perjalanan kereta. Kampanye ini dilakukan menjelang Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimiade.
Ada sebanyak 740 perusahaan yang berpartisipasi dalam inisiatif ini. Misalnya, Pfizer Inc., dan Microsoft. Perusahaan-perusahaan tersebut menyediakan jam kerja yang fleksibel kepada karyawan. Ada juga perusahaan yang menyiapkan sarapan di kantor sebagai insentif bagi karyawan yang bersedia bekerja lebih awal.
Operator metro juga mulai menambahkan lebih banyak kereta pada pagi hari di hari kerja. Tujuannya untuk mendukung penglaju selama kampanye yang berlangsung pada 9 Juli—10 Agustus 2018.
“ Ini akan menjadi tahun kedua kami menerapkan Jisa Biz dengan slogan, ‘Jika pagi dapat berubah, setiap hari dapat berubah’,” kata Koike pada akhir bulan lalu.
(Sah)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
