Pengunjung Berpose Di Depan Replika Mata Uang Rupiah Lama Di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (28/7). ( ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Dream - Rupiah kembali membuat cemas pelaku bisnis di Tanah Air. Menguatnya dolar AS memaksa rupiah menyentuh level terendahnya sepanjang 2015.
Mengutip data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JiSDOR) dari Bank Indonesia (BI), Senin, 3 Agustus 2015, rupiah bertengger di level 13.492 per dolar AS.
Posisi rupiah tersebut merupakan yang terendah sepanjang 2015.
Selama tujuh hari berturut-turut, kurs rupiah belum bisa keluar dari level 13.400 per dolar AS. Akhir Juli lalu, rupiah ditutup level 13.481 per dolar AS.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, seperti dikutip laman Bloomberg mengatakan Indonesia telah siap mengantisipasi kemungkinan pelemahan kurs rupiah.
Salah satu antisipasi adalah keputusan pemenerintah menandatangani pembiayaan bernilai US$ 1,17 miliar dari Bank Dunia, Asian Development Bank dan Agense Francaise de Developpement.
Dana tersebut bisa dipakai untuk mengantisipasi defisit anggaran di tengah kemungkinan volatilitas pasar akibat kenaikan suku bunga AS.
Bloomberg mencatat, kurs rupiah akhir Juli lalu terpangkas 0,5 persen menjadi 13.531 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menyentuh 13.552 per dolar AS, level terendah sejak Agustus 1998.
Sepanjang Juli, rupiah telah terpangkas 1,5 persen dan 8,5 persen sepanjang tahun ini. Pencapaian ini menempatkan rupiah sebagai kurs mata uang terburuk di Asia setelah Ringgit Malaysia.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
