Jahe Merah, Kunyit, dan Temulawak Diburu Warga, Harga Lebih Mahal dari Ayam!

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 5 Maret 2020 14:48
Jahe Merah, Kunyit, dan Temulawak Diburu Warga, Harga Lebih Mahal dari Ayam!
Apalagi beredar informasi rempah-rempah bisa menangkal virus corona.

Dream - Munculnya wabah virus corona di Indonesia membuat masyarakat melindungi diri dengan menjaga ketahanan tubuh. Salah satu yang diburu adalah minuman tradisional berbahan rempah-rempah yang diyakini bisa menjaga tubuh selalu bugar. 

Sejumlah bahan rempah seperti jahe merha, kunyit, temulawak langsung menjadi buruan masyarakat. Permintaan yang melonjak tinggi itu membuat harga rempah-rempah tersebut meroket tajam.

Saking tingginya, harga jahe merah, kunyit, dan temulawak melampaui harga jual ayam potong per kilogram. 

“ Sekarang jahe merah, kunyit, dan temulawak jadi rebutan. Khususnya jahe merah, nih, stok pada habis,” kata seorang pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rokhmat, kepada Merdeka.com, Kamis 5 Maret 2020.

Rokhmat mengatakan harga jahe merah meroket dari Rp40 ribu per kg menjadi Rp90 ribu. Harga kunyit juga melonjak dari Rp25 ribu per kg menjadi Rp35 ribu per kg.

Kenaikan dua kali lipat juga terjadi pada temulawak. Rempah ini dijual dari Rp20 ribu per kg menjadi Rp40 ribu per kg.

Harga rempah-rempah ini melebihi ayam potong senilai Rp28 ribu per kg.

“ Jahe merah paling tinggi (kenaikannya),” kata dia.

1 dari 6 halaman

Permintaan Tinggi

Rokhmat mengatakan kenaikan harga terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat yang tak diimbangi dengan jumlah persediaan yang ada. Biasanya sehari habis 10 kg untuk jahe merah, kunyit, dan temulawak.

“ Sekarang bisa 25 kiloan,” kata dia.

Tingginya harga rempah-rempah dikeluhkan sejumlah pembeli. Seperti Sari yang merupakan seorang ibu rumah tangga, yang memilih untuk mengurangi jumlah pembeliannya agar dapat menghemat biaya pengeluarannya sehari-hari.

Sari berharap agar pemerintah dapat menekan harga jual Jahe merah, kunyit, maupun temulawak, karena ke tiga bahan pangan tersebut merupakan bahan yang sering di konsumsi masyarakat.

" Ya segera turun, kan kita ini gunakan buat masak sehari-hari,” kata dia.

2 dari 6 halaman

Cara Ramayana, Transmart, dan Kimia Farma Bersatu Lawan Corona!

Dream - Kalangan pebisnis turut membantu mengurangi kepanikan masyarakat dengan munculnya kasus virus corona di Indonesia. Salah satu bantuan yang diberikan adalah memastikan stok masker dan hand sanitizer tersedia.

Bahkan rempah-rempah alias empon-empon yang diyakini menangkal corona juga ludes terjual. Upaya dilakukan oleh dua pengelola supermarket di Tanah Air, Ramayana dan Transmart. Termasuk yang dilakukan perusahaan BUMN, Kimia Farma. 

Keduanya menyediakan barang-barang penangkal corona, yang justru sulit di dapat di tengah masyarakat. 

Mengutip akun Instagram @ramayanadeptstore, Rabu, 4 Maret 2020, perusahaan memastikan sudah kembali mendistribusikan masker ke supermarket yang ada di Ramayana.

 

 

Kabar baiknya, Ramayana menyatakan masker yang dijual di tokonya dilepas dengan harga normal.

Tak hanya itu, Ramayana juga memastikan setiap pembeli masker hanya dibolehkan membeli satu bungkus. Pembeli diimbau membeli masker bukan untuk diperjualbelikan atau ditimbun.

" Mari kita utamakan yg sakit atau yang membutuhkan. Semangat semua. Mari kita lewatkan ini bersama sama," tulis pengelola akun Instagram Ramayana. Bahkan tagar Ramayana sempat menjadi trending topics 10 besar di Twitter.  

 

3 dari 6 halaman

#SehatHakSegalaBangsa

      View this post on Instagram

Masker mulai didistribusikan lagi ke supermarket yang ada di Ramayana dan dijual dengan harga normal, gaes. Gunakan masker hanya untuk mencegah penularan virus ketika kita sakit, ya, gaes. Atau, bisa juga saat berada di tempat keramaian yang kita merasa banyak orang sakit tidak menggunakan masker. Jika kita merasa tubuh sehat dan berada di lokasi yang juga sehat, tidak perlu menggunakan masker. Buat yang sudah mencari di supermarket Ramayana dan kehabisan, bisa tulis di komen ya store mana yang butuh restock biar lebih cepat lagi distribusinya. Per customer hanya boleh beli 1 yah gaes. Bukan untuk di perjualbelikan atau untuk distock. Mari kita utamakan yg sakit atau yang membutuhkan. Semangat semua. Mari kita lewatkan ini bersama sama. ???????????????? #SehatHakSegalaBangsa

A post shared by Ramayana Department Store (@ramayanadeptstore) on

Akun tersebut juga berpesan agar masker hanya digunakan oleh mereka yang memang merasa sakit. Masker juga dipakai jika memang tempat keramaian yang dikunjung akan didapti orang sakit tidak menggunakan masker.

" Jika kita merasa tubuh sehat dan berada di lokasi yang juga sehat, tidak perlu menggunakan masker," katanya.

Untuk menjamin pasokan selalu tersedia, Ramayana bahkan meminta netizen untuk menuliskan supermarket di bawah kelolaannya yang telah kehabiskan stok. Informasi dari warganet akan langsung ditanggapi dengan memasok kembali masker ke store yang disebutkan.

 

4 dari 6 halaman

Transmart Pekalongan Jual Empon-empon

Tindakan yang sama juga dilakukan pengelola Transmart di Pekalongan, Jawa Tengah. Supermarket ini menjual empon-empon yang diyakini menangkal virus Corona.  

" Ramuan #emponempon yang terdiri dari berbagai jenis rempah-rempah seperti jahe, temulawak, kunyit, serta sereh ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh ya," tulis admin @transmart.pekalongan, Rabu 4 Maret 2020.

5 dari 6 halaman

Kimia Farma Jual Masker Rp2.000 per Lembar

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peninjauan di apotek Kimia Farma di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dia memastikan apotek Kimia Farma tidak memark up harga masker imbas penyebaran virus Corona di Indonesia.

Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo, harga masker di Kimia Farma saat ini adalah Rp2 ribu per lembar.

" Barusan saya cek, masker, antiseptik, ada semua. Kita pastikan harganya bisa Rp2 ribu per pcs," ujar Erick di Jakarta, Rabu (4/3).

Meski demikian, harga masker tersebut mungkin akan berubah jika bahan baku masker tidak lagi dipasok dari China. Jika bahan baku dari China habis, maka Indonesia akan mencari alternatif ke Eropa.

" Tapi ini kan bahannya dari China, kalau stoknya habis, bahan bakunya, itu nanti alternatif beli dari Eropa. Kalau dari Eropa (bahan bakunya) ya, tidak Rp2 ribu," kata Erick.

Meski begitu, Kimia Farma membatasi pembelian masker oleh masyarakat maksimal 2 pcs per hari per pembeli. Oleh karenanya, diharapkan masyarakat tidak panik karena seluruh stok perlengkapan kesehatan di 1.300 apotek Kimia Farma seluruh Indonesia tersedia.

" Saya harap masyarakat tidak usah panik, alatnya tersedia, bahkan Kimia Farma punya vitamin untuk meningkatkan imunitas juga, jadi jangan panik," jelasnya. 

Verdi mengatakan, sejauh ini pihaknya memiliki stok masker sebanyak 4.000 dus atau sekitar 215.000 pcs. Ke depan pihaknya akan melakukan pemesanan stok baru sekitar 7,2 juta pcs.

" Jumlah sekarang yang kita ada untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus, kurang lebih kali 50 ya, jadi sekitar 215.000 pcs. Kondisi sementara ini. Tapi kami masih melakukan pemesanan kurang lebih 7,2 juta pcs, untuk yang masker kain kita pastikan bahwa kita rilis harga Rp2.000 perak per pcs. iya [se-Indonesia]," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan memesan bahan baku pembuatan masker dari Eropa apabila nanti stok semakin menipis. Sebab, selama ini bahan baku masker menggunakan bahan dari China.

" Ini bahan bakunya dari China, kalau stoknya habis, stok bahan bakunya loh bukan maskernya, kan di dalam masker itu ada bahannya nah itu nanti kita mau ambil alternatif beli dari Eropa," jelasnya.

Namun apabila nantinya bahan baku masker dibeli dari Eropa maka harga jual akan diatas Rp2.000 per pcs. " Kalau bahannya dari Eropa, harganya tidak Rp2.000, cuma kalau sekarang atok ya masih ada dan masih order 7,2 juta dengan produksi yang tadi bahannya dari China ya harganya segitu," tandasnya. (Sumber: Merdeka.com)

6 dari 6 halaman

Guru Besar Unair Klaim Tanaman Empon-Empon Bisa Tangkal Virus Corona

Dream - Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof.C.A. Nidom mengklaim empon-empon bisa menanggulangi sebaran virus corona, Covid-19. Kondisi ini pula yang membuat masyarakat Indonesia terhindar dari infeksi Covid-19.

Guru Besar Unair Klaim Tanaman Empon-Empon Bisa Tangkal Virus Corona

“ Di masakan Indonesia sudah terkandung banyak Curcumin, seperti kunyit sereh jahe dan lainnya. Mungkin itulah kenapa hingga saat ini belum ada yang positif terjangkit,” kata Nidom, kepada beritajatim.com, diakses Senin, 17 Februari 2020.

Nidom mengatakan, Curcumin mampu meningkatkan antibodi dan menguatkan sel-sel tubuh. Sehingga, kata dia, masyarakat Indonesia diminta tak perlu panik karena obat dan formulasinya preventif dan mudah ditemukan.

“ Jangan disalahkan virusnya, virus apapun jenisnya akan tetap ada di sekitar kita. Tinggal kita yang harus menjaga kekebalan tubuh kita. Dengan memanfaatkan curcumin, kita bisa mengurangi penggunaan masker dan membeli obat kimia. Gunakan Curcumin, itu pencegahan terbaik dan termurah,” ucap dia.

" Pada dasarnya virus corona ini merupakan satu kingdom dengan influenza yang bisa ditangkal atau dicegah dengan curcumin,” ucap dia.

Nidom, yang juga peneliti virus flu burung, mengatakan dampak klinis yang ditimbulkan virus flu burung sejatinya lebih berat. Virus flu burung mampu menyebabkan badai sitokin yang merusak paru-paru.

Nidom mengatakan, dia memiliki formula yang ampuh untuk mencegah terjangkitnya virus flu burung saat itu. Dia menyebut, formula ini juga mampu mencegah atau menangkal Covid-19.

" Pada dasarnya formula obat ini digunakan untuk preventif virus corona," kata dia.

Sumber: Beritajatim.com

Beri Komentar