Lima Jurus Jitu Bikin Perbankan Syariah Berjaya

Reporter : Ismoko Widjaya
Rabu, 28 Oktober 2015 12:02
Lima Jurus Jitu Bikin Perbankan Syariah Berjaya
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih belum maksimal. Padahal peluangnya sangat besar.

Dream - Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih belum maksimal. Padahal peluangnya sangat besar. Sehingga, diperlukan strategi khusus agar perbankan syariah di tanah air semakin maju.

" Setidaknya ada lima langkah untuk bersama-sama memajukan perbankan syariah di Indonesia," kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Didin Hafiddudin, dalam bedah buku 'Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia' di Hotel JW Marriott, Surabaya.

Langkah pertama, kata Didin, melakukan sosialisasi secara terus-menerus. Sebab, saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami perbankan syariah dengan baik.

" Bahkan bank syariah lebih mahal, katanya. Ini karena kita sudah lama dibentuk oleh sistim instan, bukan prosesnya," tambah Didin.

Langkah ke dua, penguatan kelembagaan, sehingga bank syariah menjadi bank kredibel. Bank syariah, kata dia, harus menjadi lembaga yang halalan toyyibah.

Sehingga, bank syariah merupakan lembaga yang sah menurut syariat Islam dan bisa dinikmati masyarakat luas. " Bukan hahal dan toyyib, tapi halal toyib. Tidak halal atau sah saja, tapi mudah dijangkau atau tidak."

Ke tiga, produk perbankan syariah harus bervariasi. Bank syariah harus jadi pemimpin untuk pengembangan produk perbankan, bukan sebagai pengikut bank konvensional.

Langkah ke empat adalah penguatan regulasi. Peran regulasi sangat penting untuk memberikan aturan main yang jelas. Dan perbankan syariah diharap bisa aktif berkontribusi melahirkan berbagai regulasi.

" Harus terus banyak memberikan masukan agar terus bertambah regulasinya," tutur Didin.

Dan langkah ke lima, harus ada sinergi antara berbagai pihak, antara pemerintah dengan masyarakat. Sehingga akan mempercepat perkembangan perbankan syriah.

" Saya yakin perbankan syariah sejalan dengan fitrah manusi. Namun tadi karena kurang sosialisasi, masih belum ada pemahaman. Daripda hanya disuguhi produk, saya kira masyarakat perlu diberi pengetahuannya," ujar Didin. (Ism) 

Beri Komentar